PSYCHOPATH BROTHER 3 [END]

Devil

RS Seoul

Namjoon masih setia menunggu adiknya dirumah sakit.

"Oppa?"

"Iya hana? Kenapa?"

"Oppa pulang aja gih ke rumah, kasian eonni sama joona kalau ditinggal lo lama2"

"Gapapa, nanti ngga ada yang jagain lo disini"

"Gue gapapa kok oppa"

"Gapapa gimana? Lo belum bisa liat hana kalau lo ada apa2 gimana?"

"Tapi kasian mereka oppa"

"Gapapa ih"

"Oiya kalau teman lo yang kemarin itu.. ngga dateng lagi ya kesini?"

"Ohh dia? iya kayaknya dia sibuk deh"

"Sibuk ya? Hmm yaudah deh"

"Kenapa Han?"

"Gapapa gue tiba-tiba pengen aja ngobrol sama dia lagi"

"Ohh gitu..."

"Hmm ohh iya oppa? Anterin gue dong ke ruangan nya Tae"

"Tae?? Lo mau ke ruangan nya?"

"Iya oppa.. gue mau tau keadaannya"

"Cuma ke tae kan??"

"Iya oppa, ke tae aja.. gue tau kok haneul belum bisa dikunjungi pasien kan? Kemarin temen lo itu sempet ngomong gitu ke gue"

"Oh.. hmm i-iya hana.. iya haneul emang ngga dibolehin ada orang yang masuk buat ngejenguk nya"

"Iya gapapa, gue yakin kok haneul baik-baik aja. Yaudah yuk oppa anter gue ke ruangan tae"

"Yuk"

Namjoon mengantar hana ke ruangan taehyung sambil membawa tiang impusan hana.

"Oppa? Apa ruangan tae jauh dari ruangan gue?"

"Ngga kok, kamar tae didepan sana"

"Kenapa ngga bersebelahan aja sama ruangan gue oppa?"

"Tadinya kalian sebelahan tapi entahlah, seokjin hyung yang memindahkan tae ke ruangan lain"

"Kenapa ya oppa?"

"Udah lo ngga usah banyak nanya, nih kita udah sampe. Ayo masuk"

Saat namjoon akan membuka pintunya tiba-tiba seokjin keluar dari ruangan tae.

"Kalian? Mau apa kesini?"

"Jin oppa ya? Oppa, gue mau ketemu Tae.. apa tae udah siuman?"

"Belum, lo mau masuk?"

"Iya oppa"

"Ya udah kalian masuk tapi jangan lama-lama"

"Emangnya kenapa? Hana kan istrinya taehyung? Masa ngga boleh lama-lama?" Namjoon menyambung dengan nada sindirnya

Seokjin hanya membalasnya dengan tatapan tajam lalu pergi meninggalkan mereka

"Ayo oppa masuk"

"Ayo, hati-hati ya hana"

Mereka pun masuk ke ruangan taehyung, saat ini keadaan taehyung masih dalam kondisi koma dengan kakinya berbalut gips dan perban.