Ketika Rega bangun untuk kedua kalinya, tubuhnya sudah kembali normal. Bahkan ada sedikit peningkatan kekuatan spiritual dalam tubuhnya. Dia mengerutkan kening tak mengerti. Dia merasa sekarat kemarin. Dan hari ini dia telah siap untuk membuat kekacauan baru.
"Neron, keluar kau! Apa kau yang menyembuhkanku?"
Rega tak punya dugaan lain. Dia kira, setan satu itu masih punya hati padanya. Bilangnya tak mau, tapi setelah dia tertidur, Neron menyembuhkannya diam-diam. Kalau begini sih sama saja dia punya hutang budi pada Neron dan Rega paling benci menyimpan rasa terima kasih pada seseorang.
"Aku sudah bilang padamu tak akan menyembuhkanmu kemarin," jawab Neron.
Sang setan keluar dari tempat persembunyiannya yang nyaman. Pindah bersantai di atas tempat tidur Rega. Dia masih kesal. Tampangnya cemberut. Sikapnya pun terkesan masa bodoh. Mau Rega sadar akan kekuatannya sendiri atau tidak, Neron tidak peduli. Yang penting istrinya baik-baik saja sekarang.
"Nggak usah sok jual mahal di depanku! Bilang aja apa maumu!"
"Hah? Kenapa tiba-tiba kau berkata begitu?"
"Aku bilang aku nggak suka punya hutang budi padamu! Bilang apa maumu! Aku akan membayarnya sekarang!"
"Hahaha! Kau sungguh punya nyali, Rega."
Suasana hati Neron membaik seketika. Kebodohan Rega memberinya kesenangan. Neron tidak menipu atau meminta bayaran atas bantuannya. Rega yang menawarkan hadiah padanya. Jangan sebut Neron setan bila dia tidak memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
"Jangan meledekku! Cepat katakan apa maumu!"
"Kau mungkin menyesal bila memaksa begini, Rega."
Neron berpindah ke depan Rega, memeluk pinggang lelaki cantik itu. Sengaja berbicara saling berhadapan dengan jarak dekat untuk mengintimidasi Rega. Biarpun Rega sadar akan niat Neron, dia pantang untuk menarik kata-katanya kembali.
"Lelaki sejati tak akan menarik perkataannya!" Sikap yang gagah sekali. Sayangnya tak cocok dengan wajah cantik dan kulitnya yang indah. Neron jadi tergoda. Dia ingin mempermainkan Rega hingga seluruh harga diri sang tuan muda sombong hancur tak tersisa, tapi kesempatan berharga ini tak akan dia lewatkan. Neron punya satu hal yang diinginkannya lebih dari apa pun juga.
"Aku ingin menyelesaikan tahap terakhir ritual pernikahan kita," pinta Neron serius.
Otak Rega berhenti bekerja. Bola matanya memutih seketika. Bagai tersengat listrik statis berkekuatan tinggi. Seluruh ingatan bersama Neron berputar kembali dalam benaknya.
Sejak pertemuan pertama mereka, banyak hal aneh yang Neron katakan padanya. Dan semua itu diabaikan oleh Rega. Namun hari ini, setiap tingkah aneh itu terjelaskan dengan baik. Biarpun seperti ini, Rega cukup punya pengetahuan tentang hubungan di antara para setan. Dia akhirnya sadar, bila panggilan istri dari Neron sejak awal bukanlah candaan semata. Neron telah memiliki darahnya, mantra dengan suaranya, sebuah ciuman yang menyegel tanda perjanjian dan tahap akhir yang tersisa untuk bisa disebut sebagai pasangan sejati seorang setan adalah ritual pertukaran darah.
"Mustahil! Aku manusia, mana bisa menyelesaikan ritual pernikahan antara setan begitu!"
Ritual pertukaran darah memungkinkan untuk menyatukan dua tanda setan menjadi satu. Kemudian tanda itu akan ditanamkan kepada tubuh mereka berdua. Dengan begitu, kedua setan yang terikat pernikahan akan berbagi kekuatan, jiwa dan kehidupannya.
Rega tahu seperti itulah setan menikah dan kemudian melahirkan anak bersama, tapi dia seorang manusia. Darahnya tak punya kekuatan untuk mengikat atau membuat sebuah tanda seperti halnya setan. Pasti otak Neron yang bermasalah. Lagi pula mereka sesama pria, untuk apa juga melakukan ritual bodoh seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Prey
FantasyBagi Rega, memiliki wajah cantik sebagai seorang laki-laki sudah merupakan hal yang menjengkelkan. Ditambah kemampuan melihat setan dan sejenisnya membuat Rega merasa hidup dalam kesialan. Kemudian, seorang setan kelas atas muncul di hadapannya sec...