4. Hold On

410 71 8
                                    

Lumayan panjang nih... 🌚🌚

kangen banget sama Jimin! Kalian kangen nggak?

Aku kangennya sampe nyaris gila 😭😭😭

Walopun sebenernya aku memang udah gila! iyaa tergila-gila sama Jimin 😭😭

Yaudah yuk baca aja biar ngobarin kangen 😘

Yaudah yuk baca aja biar ngobarin kangen 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Sesuai yang mereka bicarakan malam itu tentang pembagian tugas, kini Hana tidak terlalu sibuk di pagi hari. Kadang Jimin yang memandikan Aera dan menyiapkannya ke sekolah, kadang Hana. Atau jika Hana sibuk memasak Jimin akan menyuapi Aera di sela-sela makannya. Apalagi beberapa waktu terakhir aktifitas Hana mulai padat karena harus mengurus beberapa pekerjaan di luar. 

Namun bisa dikatakan sejauh ini kehidupan pernikahan mereka tidak begitu buruk. Walau Hana dan Jimin jarang bertegur sapa, tapi selalu terlihat kompak seketika saat di depan Aera. Yang terpenting adalah membuat peri kecil itu bahagia. Itulah tujuan utama pernikahan ini dan satu lagi, riset Hana berjalan lancar. 

"Sudah sampai mana tulisanmu?" tanya Haeun seraya menyeruput mango smoothie nya. 

"Masih intro. Aku baru satu bulan menikah, kau berharap tulisanku selesai secepat itu?" 

"Biasanya risetmu hanya dua sampai tiga bulan kan. Dan itu sudah rampung 80%."

"Eonni..." Hana menatap jengah, menyeruput americano nya yang super pahit karena tidak ditambah gula sama sekali. 

"Hana-ya, risetmu kali ini berbeda dari yang lain," kata Haeun serius. "Kau melibatkan satu hati yang kecil dan rapuh. Semakin lama kau bersamanya, semakin dia tidak bisa lepas darimu," tuturnya. 

Hana merasa perlu meneguk americano pahitnya sampai habis kali ini. "Jangan kau kira aku tidak memikirkan itu, Eonni."

"Lalu?"

Hana menghela napas berat. "Lalu bagaimana jika nantinya bukan hanya hati itu yang tidak bisa lepas?"

"Kau bercanda?"

"Mianhe," Hana tersenyum getir. "Sangat sulit untuk menahan rasa ini. Kupikir semua akan mudah."

"Hana-ya..."

Hana menggeleng, dia belum selesai bicara. "Dia begitu dekat denganku, bahkan akhir-akhir ini kami selalu tdiur berdua..."

"KAU TIDUR DENGAN JIMIN?" hardiknya yang seketika membuat Hana menendang kakinya. 

Dasar bodoh!

"Kau gila?" bisiknya pelan, berusaha memadamkan rona merah wajahnya karena dilihat banyak orang. "Yang aku maksud Aera!"

EveryWhenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang