9. Cherry Lips

481 75 10
                                    

Siapa yang semaput liat foto ini?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang semaput liat foto ini?

AKUUU AKUUU!!! JELAS!!

Kan anjim banget ya tu aurat yang ngintip bikin napas kembang kempis.

Mendukung chapter malem ini banget pokoknya. uwww

Ayooo tarik naps dalam dalaammm karena Jimin akan bikin pasokan oksigen di bumi menipis di chapter ini

Happy reading

.

.

Anak kecil ga boleh baca!

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

"Kita mau ke mana?" tanya Hana ketika mobil yang Jimin kendarai memasuki tol.

Jimin tersenyum kecil, mengecup punggung tangan Hana lembut, "suatu tempat yang penting."

"Di mana?"

Jimin kembali mengecup punggung tangan Hana, mengendalikan kemudi hanya dengan satu tangan saja sejak tadi.

"Jimin, jawab aku."

Bukannya jawaban malah kecupan manis lagi yang Hana terima. Astaga Hana bisa pingsan bahkan sebelum tau mau dibawa kemana oleh Jimin.

Saat tadi Hana meeting, Jimin pulang dan bersiap lalu menjemput Hana kembali. Dia rela menunggu hampir dua jam di basement kantor Jia sampai istrinya itu benar-benar menuntaskan urusan. Jimin tidak mau Sampa terlambat dan Hana terlanjur Pergi lagi. Sebab jujur saja akhir-akhir ini sangat sulit mendapatkan waktu berdua dengan Hana. Maka ketika ada Kesempatan segera saja tidak Jimin sia-siakan.

EveryWhenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang