Jimin appa is back yorobuunn 🌚
Kangen gaakk???
🌚🌚🌚
.
.
Jimin mengajak Hana ke Home Living. Ternyata hal yang harus mereka lakukan yang dimaksud oleh Jimin adalah melengkapi prabotan rumah. Rumah itu sudah lama dibangun oleh Jimin untuk keluarga kecil impiannya. Beberapa furniture juga sudah mengisi rumah itu namun Jimin merasa tidak memiliki cukup alasan untuk tinggal di sana hanya berdua dengan Aera. Dia merasa lebih tersiksa jika tinggal di sebuah tempat yang disebut sebagai 'rumah'.
Sejak akhirnya rumah itu rampung dibangun hanya difungsikan sebagai villa saja. Sesekali Jimin ke sana untuk menginap satu sampai dua hari paling lama. Dan dalam setahun bisa dihitung berapa kali Jimin singgah di sini.
"Hana-ya, kau bebas memilih furniture sesuai keinginanmu. Aku ikut saja," kata Jimin setelah memarkirkan mobil.
"Tapi itu kan rumahmu," ujar Hana membuat Jimin menoleh.
"Itu rumah kita, sayang."
Hana masih merasa aneh setiap kali kata 'kita' disebutkan. Selama ini hanya ada Hana, Jimin, dan Aera, tidak ada istilah 'kita'. Telinga, otak, dan hati Hana berperang untuk satu kata tersebut. Dia masih berusaha mencoba membangunkan dirinya jika memang ini hanyalah sebuah mimpi, tetapi jelas kakinya berpijak dan semua ini nyata.
"Hana-ya," Jimin menyentuh wajahnya lembut, menatap kecemasan yang kembali menaungi wajah Hana. "You still not believe in me?" tuturnya pelan.
"Nggak gitu..." tuturnya gamang, seolah saat ini kakinya berpijak di atas seutas tali.
"Hold my hands then," ucap Jimin mengulurkan tangannya terbuka.
Mata tulus lelaki itu nyatanya sudah merubuhkan benteng di hati Hana. Saat ini Hana hanya sedang berpikir apakah benar dia orangnya? Apa dia benar bisa menjadi istri dan ibu yang baik?
KAMU SEDANG MEMBACA
EveryWhen
RomanceDemi project menulis novel terbarunya Chae Hana mencari cara untuk bisa menjadi ibu dalam waktu 3 bulan. Sementara Hana tidak ingin terikat dalam pernikahan yang sesungguhnya. Luckily, Hana bertemu Lee Jimin, seorang ayah dengan satu anak yang saat...