Fourteen

4K 585 26
                                    

'Bosan' pikirku sambil memangku daguku.

"Kau ini, ceroboh sekali jadi orang" pekik Hitoshi-kun tiba-tiba.

"Aku kan tidak sengaja" jawabku bohong.

"Kau yakin 3 hari cukup?"

"Um! Turnamen sudah dekat, aku tidak mau tertinggal oleh timku"

Tiba-tiba tangan Hitoshi-kun memegang kepalaku dan mengelusnya pelan. "Ya ampun, kau ini" ucap Hitoshi-kun nyengir.

"Uhh rambutku bisa berantakan tahu" ucapku kesal.

"Oi Gin, berhentilah pacaran, kita latihan sekarang" teriak salah satu teman tim Hitoshi-kun.

"Jangan sebar hoax" tanggap Hitoshi-kun.

-----

3 hari sudah berlalu. Aku senang kakiku lumayan bisa banyak digerakkan. Latihan hari ini sedikit lama, karena 2 hari lagi tim sekolah kami mewakili turnamen musim semi. Yang dimana turnamen terakhir untuk para senpai. 

"[Name]-chan" panggil salah satu teman tim mu.

"Hmm.."

"Kenapa kau membalut perban di kedua kakimu" tanyanya Heran.

"Oh.. hanya untuk jaga-jaga hehehe" jawabku sambil mengelus tengkuk.

"Kau tidak terluka kan?"

"Tidak kok, aku baik-baik saja, lihat.." jawabku sambil melompat tidak jelas.

"Baiklah, jaga dirimu ya, turnamen sudah dekat"

"Kau juga" jawabku sambil tersenyum.

-----

Hari inilah yang ditunggu-tunggu. Hari turnamen di musim semi. Banyak sekali tim dari sekolah lain yang mengikuti turnamen ini. Sensei menyuruh kami bergabung sejenak dengan tim laki-laki untuk melakukan pemanasan bersama.

Lalu, setelah selesai melakukan pemanasan, kami berkumpul pada tim masing-masing untuk memasuki pertandingan. Tentu saja, tim kami dan tim laki-laki menang sehingga bisa menuju babak final.

-----

Di hari babak final

'Huftt.. tak apa..' pikirku menenangkan diri.

"Oi [Name] kau tidak apa?" tanya Hitoshi-kun tiba-tiba yang sudah berada didepanku.

"Tidak apa kok, aku sedikit gugup hehe" jawabku sambil tersenyum.

"Biasanya kau terlihat santai, tapi kenapa sekarang-"

"Apa itu tidak boleh?" jawabku menyela pertanyaan Hitoshi-kun.

"Bukan begitu maksudku"

"Entah kenapa, aku punya firasat buruk hari ini" ucapku sambil menundukkan wajah.

Hitoshi-kun kesal mendengar aku berbicara seperti itu. Kedua tangannya seketika mendarat di kepalaku lalu mengacak-acak rambutku sampai berantakan.

"Hentikan-"

"Buang pikiran seperti itu, itu hanya akan menghambat, bermainlah seperti biasanya" ucapnya tegas.

Aku tersenyum, mendengar ucapannya membuat diriku sedikit tenang.

"Ngomong-ngomong, apa perban itu untuk gaya?" tanyanya penasaran.

"Oh ini ahahahha tentu saja" jawabku bohong.

"[Name]-chan" panggil kapten timku.

"Iya senpai!, Hitoshi-kun aku duluan"

"Osu! semangat" jawabnya sambil mengulurkan tangan untuk tos padaku. 

Something Worthwhile || InarizakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang