Thirty

3.4K 597 124
                                    

Haiy syg~

'Aku juga ikut rebutan [Name]'

'Mendapatkanmu'

'Alasan kedua kami bertengkar adalah memperebutkanmu'









DUAGH-

Pintu kelas tidak sengaja aku tabrak dengan keras hingga membuat diriku berjongkok dan meringis kesakitan.

"Pintu sialan" gerutuku kesal sambil mengelus dahiku.

"Ngapain kau? cari semut?" ledek Hitoshi-kun tiba-tiba.

"Menyebalkan" jawabku lalu masuk ke kelas di ikuti Hitoshi-kun juga.

"Hei dahimu merah" ucapnya sambil menunjuk dahiku.

"Iya aku tak sengaja menabrak pintu"

"Pfttt-"

"Berhenti tertawa!" teriakku kesal.

"Makanya jangan suka melamun, coba sini liat" jawabnya sambil mendekap pipiku sehingga membuat wajahku sedikit mendongak.

Aku hanya diam sambil menatap wajahnya. Dekat sekali.

"Diliat dari dekat tampan juga" gerutuku pelan yang tidak sengaja didengar oleh Hitoshi-kun.

Lalu Hitoshi-kun malah sengaja menyentil dahiku keras dan ia langsung pergi keluar kelas tanpa sekata apapun.

"Hei! Malah ditinggal pergi" ucapku kesal sambil mengelus dahiku pelan.

Sementara Hitoshi Ginjima, kini berada di tangga dengan wajahnya yang sudah seperti tomat. Iya salting.

'Apa-apaan ucapannya itu' pikirnya sambil menutupi wajahnya.

-----

"Mulai besok kita akan berangkat untuk perjalanan ke tokyo, siapkan perlengkapan kalian, istirahatkan tubuh kalian, hari ini latihannya cukup sampai sini saja, sekian" ucap Norimune Sensei.

"Baik!" ucap kami serempak sambil menunduk lalu kembali untuk membereskan lapangan.

"[Name]" panggil Kita-san padaku.

Aku menoleh dan teringat suatu kata yang di kirim oleh Kita-san lewat pesan waktu itu.

Aku langsung memukul kedua pipiku dan membuat Kita-san sedikit terkejut.

"[Name] kenapa?" tanyanya khawatir.

"Ah-h! ti-tidak apa! sungguh haha.. ada apa Kita-san memanggilku?" jawabku sedikit latah.

"Aku mau memberikan ini, tolong bisa kau ringkas lagi?" ucapnya sambil menyodorkan beberapa kertas, yang pasti berhubungan dengan turnamen nasional musim semi.

"Tentu saja" jawabku dengan senang hati lalu mengambil beberapa kertas itu.

"Woah.. kau yakin sebanyak itu?" celetuk Suna tiba-tiba yang sudah berdiri di belakang ku.

"Jangan dekat-dekat!" teriak ku tidak sengaja sambil menjauh dari Suna.

Kita-san dan Suna terlihat kebingungan menatap sikapku yang aneh tiba-tiba sedari tadi.

"[Name]-chan! mampir beli puding dulu yuk!" pekik Atsumu tiba-tiba sambil memegang pundak ku.

"Singkirkan tangan kotormu itu" celetuk Osamu kesal dan mendorong kembarannya itu sampai terjungkal.

Something Worthwhile || InarizakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang