Two

8.6K 1.1K 99
                                    


Bel berbunyi menandakan murid-murid bisa istirahat. Yang benar saja mereka tiba-tiba mengepungku.

"[name]-san kau sudah punya pacar?" tanya salah satu murid cowok tsb.

'Baru kenal udah tanya begituan' pikirku sebal.

"Aku tidak punya.."

"[name]-chan jangan mau dengannya, dia sangat playboy" saut salah satu murid cewek berambut pendek tsb.

"Apaan sih?! jangan main tuduh"

"itu kenyataan bodoh"

'Ingin ke kantin' pikirku sambil mengerucutkan bibir.

Tiba-tiba lenganku ditarik oleh salah satu murid cowok berambut silver dan dengan tatapan yang tidak santai. Menghiraukan mereka semua yang sedang berkenalan denganku. Tanpa sadar aku sudah ditarik jauh sampai ke taman belakang.

"Kau lupa denganku?" tanya cowok berambut silver tsb.

"Hah?" jawabku bingung.

"Hitoshi Ginjima, HI-TO-SHI-KUN" menyebutkan namanya sambil mengeja nama depannya dengan nada yang sedikit kekanak-kanakan.

Otakku mulai merespon ketika ia mengeja namanya dengan nada yang sama persis seperti di masa laluku. "Ah! Hitoshi-kun!" jawabku dengan teriak membuat kuping Hitoshi berdengung.

"Tidak perlu teriak dan bisa-bisanya kau baru sadar sekarang, dasar pikun" jawabnya ketus.

"Ma-maaf.. wajahmu berbeda saat SMP dulu, apalagi kau makin tinggi" tatapku kesal.

"Kau yang kependekan" jawabnya tanpa berdosa.

"Bodo amat!"

Hitoshi Ginjima, sahabatku saat masi SMP dulu. Kami sama-sama menyukai voli. Sering sekali kami latihan bersama. Bukan hanya latihan, berangkat sekolah, pulang sekolah, bermain, jalan-jalan, hampir semuanya kami selalu berdua saja. Teman-teman mengira kami pacaran, padahal aku menganggap hitoshi-kun itu seperti kakakku.

- jahat banget si [name] :( -

Takdir benar-benar mempertemukan kami. Aku benar-benar ingin menceritakan semuanya pada Hitoshi-kun. Tapi hatiku belum siap.

----- 

"Jangan lupa pelajari lagi dirumah, Sensei akhiri, hati-hati kalau pulang"

"Baik.." jawab para murid kelas.

Aku memasukkan barang-barangku semua ke dalam tas. Menoleh ke arah Hitoshi-kun, mengajaknya pulang bersama.

"Aku ada latihan klub" 

"Eh? latihan?" tanyaku penasaran.

"Iya Voli"

DEGHH.. Seketika jantungku berdetak cepat. Tanganku sedikit gemetaran. Seketika Hitoshi-kun tiba-tiba menggengam tangan kananku.

"Mau ikut?" ajaknya sambil sedikit tersenyum.

"Um..itu.. a-aku.."

"Lama" tanpa pikir panjang Hitoshi-kun menarikku untuk ikut dengannya. Padahal aku tidak ingin ikut karena benar-benar takut, tapi aku juga ingin liat Hitoshi-kun bermain voli lagi. Sudah lama juga kan aku tidak melihatnya.

- plin plan banget si [name] nih -

-----

Akhirnya kami sampai di sebuah gym besar. Terdengar suara decitan sepatu dari dalam gym. Hitoshi-kun lalu membuka pintu gym dan disambutnya dengan teriakan salah satu cowok.

"Gin! Osu!" teriak cowok berambut jabrik berwarna hitam.

"Osu!" jawab Hitoshi-kun santai.

"Eh? Siapa itu? Pacar kah?" 

Aku terkejut mendengar pertanyaan cowok tersebut.

"Bukan, dia sahabat SMP ku"

"Ohh! Dia rupanya!" teriak cowok tersebut sambil berlari ke arah ku.

"Hei kau tahu? Gin sering membicarakan mu lo" jawabnya sambil terkekeh.

'Hitoshi-kun membicarakanku..' pikirku dengan pipi sedikit merona. 

Something Worthwhile || InarizakiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang