Ini ceirta tentang Aldi perjuangan seorang pria untuk mendapatkan cintanya dari seorang gadis yang baru pindah ke SMA Antariksa yang bernama Caca. Berbagai cara ia lakukan untuk mendapatkan cinta Caca hingga pada akhirnya Caca mulai merasakan kenyam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Triinnggg bel pulang sekolah di lapangan sekolah wajah Aldi terlihat murung. Aldi yang biasanya ceria kini ia murung.
"Aldi, coba deh loe dengerin saran gue sebaiknya loe gausah ngejer ngejer Caca lagi deh, Caca itu ga suka sama loe," ucap Arnold menepuk pelan pundak Aldi.
"Gue akan maksa Caca buat jatuh cinta ke gue. Tapi gue yakin suatu saat caca bakal jadi milik gue, dan untuk saat ini gue bakal ngelakuin apa aja demi milikkin Caca."
"Cuma demi Caca harga diri loe turun?"
"Itu adalah perjuangan dan gue laki-laki jadi harus berjuang demi cinta, " ucap Aldi serius. "loe ngomong kayak gitu karna loe ga ngerasaain apa yang gue rasakan sekarang ini, " perjelas Aldi.
"Gue pernah mencintai seseorang yang hanya memberi harapan palsu dan gue gamau kejadian di masa lalu gur terulang lagi, makanya itu gue yakin Caca itu orangnya setia dia ga mudah untuk jatuh cinta kepada seseorang ga seperti cewe pada umumnya," curhat Aldi ke Arnold.
"Serah loe deh capek gue ngomong sama loe,"pasrah Arnold.
Sementara Ajeng dan Caca sedang berjalan menuju rumahnya neneknya Caca, Ajeng ingin mengetahui tempat tinggal Caca supaya kalau ajeng mau main kerumah Caca udah tau rumahnya dan Ajeng kerumah Caca bukan hanya ingin bermain-main tetapi ingin mengerjakan tugas bersama sama. Sebenernya Caca dingin hanya ke Aldi doang sih,kalau sama Ajeng Caca itu ga sedingin yang di duga.
"Ca, enak yah jalan mau kerumah loe adem di pinggir-pinggir jalannya ada banyak pepohonan, sejuk gitu di liatnya," ucap Ajeng yang berjalan sembari melihat-lihat sekitarnya.
"Bukan rumah Caca rumah nenek Caca, rumah Caca mah di bandung bukan disini."
"Oyyah gus lupa, rumah nenek loe dimana?" tanya Ajeng.
"Tuh di depan sana yang pagar putih," jawab Caca, menunjuk ke arah rumah yang berpagar besi hitam.
Mereka berdua sudah sampai kerumah Caca, Caca membuka pagarnya dan mengajak Ajeng untuk masuk. Ajeng melihat-lihat sekitar halaman rumah. "Enak yah tinggal disini halamannya luas banyak bunga-bunga," ucap ajeng yang masih melihat lihat bunga-bunga
"Udah ah jangan ngomongin itu mulu," ucap Caca menarik tangan Ajeng untuk mengajaknya masuk ke kamarnya Caca supaya ngerjakan tugasnya lebih tenang.
Mereka berdua masuk ke kamarnya Caca meletakkan tas mereka di atas tempat tidur lagi-lagi Ajeng kepo dengan semuanya, Ajeng melihat koleksi-koleksi novel Caca yang ada di atas meja belajarnya, melihat foto-foto nya caca dan keluarganya.
"Wah ini novel loe semua, ca?" tanya Ajeng terkejut.
Saat ajeng membalikkan badan ajeng melihat foto foto yang ada di dinding dan di meja sebelah tempat tidurnya
"ini foto loe ca, ternyata dari kecil loe emng udh cantik yah"ucap ajeng lebay
"lebay ajeng mah" ucap caca sembari menyisir rambut dan mengikat rambutbya dengan pita bulu bulu warna biru
