"Jodoh atau bukan itu terserah tuhan, intinya aku sudah berusaha dan berjuang terus untuk bisa mendapatkan hati dan perasaan kamu"
~Kvnaldi~
Gadis dengan baju biru itu keluar dari kamar berjalan menghampiri neneknya yang berada diruang tv tengah duduk sembari menonton tv.
"Nek." Caca dengan kertas ditangannya memilih duduk di sebelah Neneknya.
Nenek Caca memalingkan pandangannya ke Caca.
"Iya."
Caca menyodongkan kertas ke hadapan neneknya.
Neneknya caca mengerutkan keningnya. Sebelum akhirnya ia mengambil kertas yang Caca condongkan kehadapannya itu.
"Caca mau ikut osis. Jadi caca mau minta persetujuan dan tanda tangan nenek," perjelas Caca. Neneknya masih fokus membaca isi yang ada dalam selembar kertas ditangannya.
"Kamu udah izin sama abah dan mama kamu?"
"Udah tadi Caca telfon Abah sama mama."
Neneknya menganggukkan kepalanya.
"Owh yaudah." Bola mata nenek Caca mencari keberadaan pulpen di atas meja. "Pulpen?"
Caca membalikkan badannya kebelakang mencari keberadaan pulpen.
****
"Iya nek, ini sebentar lagi Caca pulang."
Caca mematikan telefonnya.
Keranjang berwarna merah sudah lengkap terisi barang dan makanan yang diperlukan Caca. Ia segera kekasir untuk membayar yang sudah ia pilih.
"Semua sembilan puluh ribu lima ratus."
Caca mengeluarkan uang serarus ribu dari dalam tas selempangnya. Mengulurkan uang seratus ribu kepada mba kasirnya.
Setelah Caca memberikan uangnya, mba kasir mengembalikkan kembaliannya Caca.
"Kembaliannya lima ribu lima ratus. Ini belanjaannya." Mba kasir menyodongkan belanjaan dan kembalian kepada Caca. "Terima kasih, selamat berbelanja kembali," ucap mba kasie dengan senyuman ramahnya.
Caca segera keluar dari supermarket. Saat ia sudah diluar hujan malah datang dengan lebatnya.
Caca maju tiga langkah kedepan. Mempertipis jaraknya dengan air hujan. Tangan kanannya memegang plastik belanjaan dan tangan yang satunya ia condongkan kedepan untuk menyentuh rintihan air hujan yang turun. Matanya menatap ke langit yang gelap hanya ada beberapa bintang dan bulan terlihat hanya separuh.
Saat gadis itu sedang asik memainkan air hujan dengan tangan kirinya. Sebuah motor sport berhenti di depan Caca.
Caca mengerutkan keningnya. Ia bingung melihat seeorang pria dengan jaket jeans berwarna coklat dengan helm di kepalanya. Pria itu mencagakkan motornya sebelum akhirnya turun dari motor melepas helm yang berada dikepalanya. Mengkibaskan rambutnya kesamping yang sedikit basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Kamu ✔️
Fiksi RemajaIni ceirta tentang Aldi perjuangan seorang pria untuk mendapatkan cintanya dari seorang gadis yang baru pindah ke SMA Antariksa yang bernama Caca. Berbagai cara ia lakukan untuk mendapatkan cinta Caca hingga pada akhirnya Caca mulai merasakan kenyam...