4 - lithe baby steps

111 18 4
                                    


Yuri menatap sisi kanan dari wajah tampan Luhan yang sedang menyetir. Bagaimana bisa ia berakhir bersama sang pemuda sekarang? Jika ini adalah soal ujian akhirnya nanti Yuri dapat menjawabnya dengan mudah.

Chanyeol yang mendapatkan nomor teleponnya dari Jessica memintanya untuk pergi bersama Luhan, alasannya? Satu Yuri tak tahu alamat rumah Sehun dan dua katanya mereka khawatir padanya.

Kedua alasan Chanyeol merepotkan baginya, satu karena tentu bisa siapa saja memberikan alamat rumah Sehun padanya yang nanti akan diiringi petunjuk GPS mobil untuknya menuju ke sana dan dua mengenai kekhawatiran Chanyeol bukan alasan yang kuat bagi Yuri malah menurutnya sang pemuda sungguh berlebihan -toh Yuri bukan anak kecil yang ayahnya adalah Chanyeol.

Dari semua alasan tak memuaskan Chanyeol, munafik apabila Yuri bilang bahwa ia tak senang karenanya.
Jadi di sinilah Yuri sekarang, dalam perjalanan menuju rumah Sehun bersama Luhan yang menyetir mobilnya.

Dalam perjalanan tak ada suara yang keluar dari bibir keduanya. Bahkan dari saat Luhan keluar dari flatnya atas bel yang dibunyikan oleh Yuri, tak ada sepatah kata pun kepada satu sama lain. Bagi Yuri tidak masalah malah jika berbincang akan lebih merepotkan untuknya, dan Luhan tidak membantu sama sekali ketika memutuskan untuk bersuara.

"Kau sudah lama tinggal di sana?" Tanya Luhan tiba-tiba.
"Iya" sahut Yuri singkat setengah menit setelah pertanyaan Luhan lontarkan.
"Apa makanan kedai yang di sebelah supermarket pedas?" Yuri mengerjit bingung mendengar pertanyaan yang diajukan Luhan.
"Ya?" Luhan tidak langsung menjelaskan setelah mendengar Yuri yang sedikit terhenyak.

"Aku berniat mampir kemarin, tapi makanannya semua terlihat sangat pedas makanya aku bertanya terlebih dulu denganmu" jelas Luhan hambar.
"Tidak juga" Yuri menganggukkan kepalanya beberapa kali mendengar pernyataan sang pemuda.

Setelah percakapan singkat atas pertanyaan Luhan yang sangat mengherankan bagi Yuri, keduanya memilih keheningan bergabung di antara mereka lagi sampai mereka tiba pada tujuan. Yuri dan Luhan berjalan bersisian masuk ke kediaman Sehun.

"Luhan! Yuri!" Seruan Chanyeol saat keduanya tiba di ruang tamu yang Yuri yakin sebesar flat tempat tinggalnya memenuhi ruangan tersebut.
Jessica yang duduk bersebelahan dengan Victoria menoleh ke arahnya membuat atensi Yuri bertemu pandang dengan kerlingan sang gadis.
"Menyebalkan" batin Yuri mengumpati dirinya yang mendapati wajah Jessica sekarang.

"Ayo bergabung" ajak Sehun menggeser tempat duduknya memberi gap antaranya dengan Chanyeol. Yuri tersenyum tipis seraya melangkah ke arah Jessica untuk duduk di sisi kosong sang gadis dengan mengedarkan pandangan ke sekitar, multitasking.
So called pesta Halloween di rumah besar Sehun tak begitu ramai, dominan wajah tak asing bagi Yuri di ruangan tempat ia berada sekarang.

"Yuri duduk di sini saja!" Baru setengah jalan yang sudah di tempuh Yuri untuk sampai pada sisi kosong yang ia klaim dengan mata, Chanyeol kembali mengejutkannya.

Karena hari masih sore Yuri memutuskan untuk bersikap baik, jadi sekarang ia mengalihkan arah jalannya pada tujuan baru setelah menjawab Chanyeol dengan "Baiklah" yang dibubuhkan bersama senyuman tipis. Yuri menangkap dari sudut matanya Jessica yang terkikik bisu nyaris tak terdeteksi.

Saat dirinya sudah duduk, Yuri merasa dua buah pasang mata menatap menghunus kulitnya. Ia menoleh pada sisi kanan lalu beralih pada sisi kiri setelahnya dan mendapati baik Sehun maupun Chanyeol yang kini menatapnya.

"Apa?" Tanya Yuri pada keduanya.
"Aku berharap kau menggunakan kostum" Chanyeol mengerucutkan bibirnya kecewa.
"Bukankah aku dibebaskan dari itu?" Yuri mengangkat alis kanannya beralih menatap Sehun.
"Aku berubah pikiran, kau harus dihukum" jawaban Sehun membuat Yuri seketika membulatkan matanya tak percaya.

serenityWhere stories live. Discover now