9 - were not mine to lose

94 18 13
                                    


Alunan instrumen musik yang diputar menambah keceriaan acara pesta natal. Yuri berjalan paling belakang di antara teman-temannya memasuki rumah dimana pesta diadakan. Rumah keluarga Lee Sunkyu, fakultas ilmu komunikasi.

Keadaan cukup ramai dan obat yang diminum Yuri pagi tadi ternyata masih berfungsi. Cukup mengherankan dan mengkhawatirkan sejujurnya, sebab Yuri sudah lupa berapa lama efek obat penenang cemasnya bertahan.

Hal pertama yang dilakukannya ketika sampai di dalam adalah mencari tempat duduk. Namun baru sekian menit mendapat posisi nyaman pada duduknya, Yuri kembali ditarik berkeliling oleh Jessica yang diajak Yoona dan Victoria.

Setelah setengah jam mengekor, acara terakhir adalah menyapa tuan rumah sebelum kembali duduk dengan bebas. Yuri tak protes, sebab ia kira tak sopan jika melewatkan bertemu dengan pembuat acara.

"Senang kalian datang kesini!" Sunkyu memeluk mereka bertujuh bergantian, tak terkecuali Yuri yang baru mengenal satu sama lain.
"Eonni, kau sudah ditunggu dilantai dua" seorang gadis cantik menyela obrolan membuat Yuri terkejut melihatnya lalu melirik Luhan.
"Ah iya Seohyun-ah, aku pamit ya selamat bersenang-senang! Selamat natal semua!" Sunkyu melambai lincah seraya melangkah senang.
"Selamat natal untuk kalian" Seohyun tersenyum ramah sebelum ikut pergi menyusul Sunkyu.

Setelahnya mereka memutuskan untuk berpencar, Yuri akhirnya berhasil mengistirahatkan kakinya yang pegal akibat aktivitas seharian ditambah mengelilingi rumah besar keluarga Lee. Ia menghela napas setelah mendapati dirinya terduduk sendirian tanpa teman-temannya yang sudah entah kemana.

"Kalian tahu tadi aku lihat Luhan bertemu dengan Seohyun!" Seruan dari seorang gadis yang terlihat lelah berlari mengenakan sepatu hak tinggi terdengar sampai ketelinga Yuri membuatnya spontan menoleh.

Didapati tak jauh dari tempat duduknya sekelompok gadis yang duduk membelakanginya. Yuri menatap lamat punggung satu per satu dari kelompok gadis tersebut, membuatnya ingat jika mereka adalah orang yang sama dengan tukang gossip Jessica di acara kampus tempo dulu.

"Yang benar kau? Bukankah mereka sudah tak pernah bertemu satu sama lain setelah masuk SNU?" Gadis lainnya menyahuti.
"Aku serius, padahal mereka tak pernah datang ke satu acara yang sama kan?"
"Kau benar, entah sengaja atau tidak" ucap gadis jangkung yang pernah mendorong Yuri ke kolam seraya meneguk minumannya.

"Sebentar aku tak mengerti, memangnya ada apa?" Sang gadis berponi mengintrupsi obrolan.
"Dia tak satu sekolah dengan kita dulu" jelas si gadis yang membawa berita di awal.

"Kau tahu Seo JuHyun anak Professor Seo kan?" Tanya gadis jangkung yang dijawab anggukkan.
"Seohyun dari fakultas kedokteran itu mantan kekasih Luhan-"
"Apa?!" Pekikkan sang gadis berponi mendapat lirikkan tajam dari gadis yang bercerita.

Yuri yang ikut menyimak atau lebih tepatnya sedang menguping, teringat tentang masa SMA-nya yang sempat naik turun akibat hubungan asmara pribadi Luhan.
"Seingatku mereka mengakhiri hubungan sebelum kelulusan deh"
"Iya, karena Seohyun mengetahui rahasia gelap Luhan" sang gadis jangkung sukses membuat teman-temannya dan tak terkecuali Yuri menoleh terkejut atas ucapannya.

"Bukannya mereka berkelahi ya?"
"Tentu saja ada alasan di balik berkelahi bodoh" jitakkan sebal didapati gadis yang bertanya.
"Jadi apa rahasia Luhan?" Bukannya menjawab sang gadis malah menyeringai dan Yuri hampir kelepasan untuk menampar wajah menyebalkannya.

"Hanya masalah keluarga setahuku, tapi ada yang lebih dari semua rumor yang beredar, sumberku tak masalah kalian mau percaya atau tidak ya"
"Iya, cepat ceritakan saja" gadis berponi mewakili antusiasme yang menyimak.

"Seperti yang kalian tahu, bintang populer kita dari masa sekolah yang sempurna punya Ibu dan adik tiri karena Ibu kandungnya meninggal dunia"
"Luhan tak pernah suka itu ditambah memang tak punya hubungan baik dengan Ayahnya"
"Lalu bibinya alias saudara Ibu kandungnya meninggal dunia tak lama setelah Ayahnya menikah, dan kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa bibinya menurut sumber disebabkan oleh Luhan"

serenityWhere stories live. Discover now