g o n g

57.1K 6.2K 883
                                    

"Horangi."

호랑이

[horang-i] animal

Harimau.

Menurut legenda yang beredar, di balik rindangnya pepohonan gunung Hwangji, terdapat sebuah mitos yang selalu menghantui para penduduk di jaman kejayaan Kerajaan Silla itu. Seekor harimau putih dikatakan menghuni hutan tersebut dan menjaganya setiap malam.

Harimau itu akan menerkam setiap orang yang berani datang ke gunung Hwangji di malam hari. Para penduduk setempat selalu mematikan lentera rumah mereka sebelum bulan berada tepat di atas kepala mereka. Semua itu mereka lakukan demi menghindari sang harimau putih.

Rumor mengenai harimau putih itu tentu saja menjadi buah bibir banyak penduduk kerajaan Silla. Mulai dari timur hingga barat Kerajaan Silla, semua orang membicarakan rumor tersebut. Hingga akhirnya suatu hari, rumor tersebut sampai di telinga sang Raja.

Sang Raja merasa sangat tertarik dengan rumor tersebut, akhirnya dia membuat sebuah pengumuman yang sangat mengejutkan dengan memerintahkan,

"Siapa pun yang berhasil mendapatkan harimau putih itu dan memberikannya padaku, akan kuberikan dia sebuah istana yang terbuat dari emas."

Dan semenjak itu, orang-orang mulai memburu harimau putih untuk dipersembahkan kepada sang Raja. Namun diantara sekian banyak orang yang memburu harimau tersebut, tak ada satu pun yang berhasil membawa pulang sang harimau.

Hingga di suatu hari, entah keajaiban dari mana, Gunung Hwangji itu menghilang, dan di hari yang sama pula, sang Raja meninggal dunia. Semenjak menghilangnya gunung itu, orang-orang akhirnya mulai berhenti memburu sang harimau putih.

Namun beberapa dari mereka bersaksi kalau harimau tersebut masih ada dan memburu orang-orang yang berkeliaran di lokasi bekas gunung Hwangji. Harimau itu masih ada, dia tidak pernah mati ...

... hingga sekarang.

"Astaga, omong kosong macam apa ini. Sangat tidak masuk akal, aneh-aneh saja," keluhku.

Aku mematikan layar ponsel yang menampilkan sebuah kisah kuno tersebut, lalu menoleh ke arah jendela yang sedang menampilkan pemandangan sang rembulan dengan sangat indah.

Bagus, sekarang aku tidak bisa tidur gara-gara membaca omong kosong itu. Kurasa membaca sebuah urban legend horor di malam hari seperti ini memanglah pilihan yang sangat buruk, inilah efek jika orang penakut tapi ngeyel kalau dibilangin.

"Hae Won! Bisa tolong pergi belikan ibu telur?"

Demi apa? Beli telur di malam hari seperti ini? Ya mungkin kalau aku tidak membaca cerita tadi maka dengan gagah berani aku akan pergi membeli telur, namun masalahnya di sini adalah kenyataan kalau aku habis membaca cerita horor mengenai malam hari, dan ibu malah menyuruhku membeli telur!

Wow! Hidupku luar biasa sekali. Dengan langkah ogah-ogahan aku terpaksa melangkah turun dari tempat tidurku, dan berjalan menuju dapur tempat dimana ibuku berada saat ini. Dia terlihat seperti sedang sibuk melakukan hobinya, yaitu membuat kue.

"Tolong belikan telur satu kilo ya," ucapnya sambil menyodorkanku sejumlah uang. "Oh, iya. Jalan besar ditutup, karena itu kau pergi lewat ladang saja, ya. Berhati-hatilah."

TUNGGU SEBENTAR!

LADANG?!

Aku parno, please. "Ibu, tak bisakah aku tidak menuruti perintahmu kali ini saja? Besok akan kulakukan asal jangan malam ini, ayolah, kumohon Ibu."

"Tidak."

Ah, aku menyesal sekali karena sudah membaca urban legend itu. Sudahlah, pada akhirnya cerita tersebut hanyalah sebuah urban legend alias tidak nyata, jadi untuk apa aku memikirkannya. Mari Positif thinking saja dulu.

______

Eum, oke, aku tarik kalimatku tadi.

Tempat ini sangat mengerikan di malam hari. Padahal sekarang baru sekitar jam sembilan malam, tapi hawa di sekitar sini sudah terasa sangat dingin dan mencekam. Aku khilaf baca cerita horor ah. Aku bersumpah kalau besok-besok aku tidak akan membaca cerita seperti itu lagi.

Kakiku berjalan semakin cepat, aku ingin secepat mungkin selesai dari masalah ini. Entah ada berapa banyak bayangan buruk yang hadir di otakku saat ini, namun yang pasti, aku merasa tidak enak malam ini, mungkin bisa dikatakan kalau aku memiliki firasat buruk.

"Ayo cepat, ayo cepat!" gumamku pelan. Semoga semua ini dapat berjalan dengan lancar, dan aku bisa kembali ke rumah dengan tubuh yang utuh, ami—

'Bruk

Ukh, sudah kuduga aku akan mengalami nasib sial malam ini. Lagipula kenapa tiba-tiba bisa ada sebongkah batu di jalanan sempit seperti ini hah? Dan, demi apa, kenapa di antara semua bagian tubuh yang kumiliki, kepalaku harus menjadi bagian tubuh yang pertama terbentur ke tanah?

Ukh entahlah, aku pusing.

Mataku berat.

Dan semoga saja tidak ada harimau putih di sini.

=====

Pengingat!

Cerita ini secara keseluruhan adalah sebuah fiksi semata, dan hanya menggunakan nama tempat beserta latar yang berasal dari dunia nyata. Untuk kisah-kisah lainnya beserta para tokoh, semua adalah fiksi karangan sendiri.

Terima kasih.

======

Aloha~

Apa kabar semuanya?

Oke, ini masih updatean pertama. Tenang aja, masih ada empat lagi.

Monggo next~

Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Tale Of The Tiger and KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang