y e o l

22.8K 4.9K 1.1K
                                    

Baek Jeong mengernyit heran, ia memang tidak tahu siapa yang telah menyembuhkan dirinya, tetapi mendengar nama Ratu Maya yang telah menyembuhkannya itu membuat Baek Jeong merasa tidak percaya. "Apa Ibu Suri yakin dengan hal tersebut? Ratu Maya, apa benar kau yang melakukannya?"

Ratu Maya melirik kecil ke arah Ibu Suri, dan tak lama kemudian wanita itu berkata, "Benar Yang Mulia, sayalah yang telah menyembuhkan penyakit alergi di tubuh Yang Mulia."

"Bagaimana caramu melakukannya?"

Seketika dia menengguk ludahnya dengan susah payah. Wanita itu melirik ke arah Ibu Suri seolah-olah meminta bantuannya untuk menjawab pertanyaan ini karena meskipun beberapa hari yang lalu ia melihat sendiri Hae Won menyuapi obat tersebut, namun dirinya sama sekali tidak tahu bahan apa saja yang gadis itu gunakan saat membuat obat.

"A-Ah, berbincang pasal obatnya nanti saja ya Baek Jeong, mau bagaimanapun kan kau baru sadar dari sakitmu, karena itu Ibu sarankan agar kau beristirahatlah dulu dan setelah sembuh sempurna baru kembali membincangkan mengenai obat ini," ujar Ibu Suri yang beralasan demi membantu Maya.

"Hm, baiklah."

Baek Jeong menuruti ucapan Ibu Suri dengan kembali beristirahat untuk memulihkan tubuhnya, meski begitu, dirinya tetap menatap curiga ke arah Maya dan Ibu Suri. Sementara, Ibu Suri beserta Ratu Maya bergegas keluar dari kediaman Baek Jeong. Wanita paruh baya tersebut tampak ketakutan saat ini.

"Ibu Suri, kenapa Anda berbohong mengenai Hae Won?" tanya Maya.

"Apa kau gila? Aku dulu mengira kalau kondisi Baek Jeong akan semakin memburuk, namun siapa sangka kalau ternyata obat-obatan tersebut malah ampuh," ujarnya, "dan ekhem! Se-Sebenarnya beberapa hari yang lalu, aku juga telah memasukkan Hae Won ke dalam penjara bawah tanah, jadi kalau sampai Baek Jeong tahu mengenai hal ini, aku takut dia akan menyudutkan posisiku!"

"Oh, begitukah?"

Bagaikan tersambar petir, Ibu Suri beserta Ratu Maya langsung terdiam setelah mendengar sebuah suara yang terdengar tak asing lagi di telinga mereka.

"Hahh … sungguh mengecewakan."

Kedua wanita tersebut sontak langsung memejamkan mata mereka dan mencoba sebisa mungkin untuk bersikap tenang saat ini.

"Ya-Yang Mulia kenapa berada di sini? Anda kan belum sembuh sepenuhnya, sebaiknya Yang Mulia kembali beristirahat," ucap Ratu Maya sembari menyembunyikan kegugupannya.

Baek Jeong menggaruk telinganya dengan jari kelingking, kemudian ia mengikat tali pakaiannya sembari berkata, "Tahukah kalian kalau aku sangat benci dengan yang namanya pembohong?"

Ucapan tersebut bagaikan sebuah tamparan yang sangat kencang bagi kedua wanita tersebut. Mereka langsung terdiam dan hanya berani menatap Baek Jeong yang sedang memakai pakaiannya dibantu dengan para pelayan lainnya.

Setelah selang beberapa waktu, akhirnya Baek Jeong telah mengenakan pakaian rajanya. Surai hitamnya tidak ia tata, dan ia biarkan terurai begitu saja, wajahnya pun saat ini masih tampak sangat pucat. Dia terlihat sakit, namun di sisi lain, pria itu juga tampak mengerikan di mata kedua wanita ini.

"Bersyukurlah karena aku sedang tidak ingin mengurusi kalian saat ini," bisik pria itu tepat di telinga kedua wanita tersebut sebelum akhirnya ia pergi begitu saja. "Tapi entah jika suatu saat nanti aku akan menghukum kalian atas tindakan yang terjadi pada hari ini."

Pada saat itu juga Baek Jeong berjalan melewati Ibu Suri dan Ratu Maya. Matanya menatap lurus ke arah jalanan, dan tatapannya tampak mengerikan.

Jujur saja, Baek Jeong merasa sangat kesal saat ini, mendengar ucapan Ibu Suri tadi membuat dirinya merasa marah, namun dirinya pun tak paham kenapa ia harus menjadi sangat marah saat tahu kalau Hae Won dikurung dalam penjara bawah tanah, selama ini tidak ada satupun orang yang penting di kehidupannya, tapi ada yang aneh pada dirinya saat mendengar kata 'Hae Won'.

Dia menjadi sangat sensitif.

Sesampainya ia di depan pintu penjara bawah tanah. Para penjaga di sana malah melarang dirinya masuk. "Maaf Yang Mulia, tetapi kami diberi perintah kalau tidak ada satupun orang yang boleh masuk ke dalam penjara ini karena dapat membahayakan nyawa Yang Mulia," timpal sang penjaga penjara.

"Kalau aku tak boleh masuk, lalu kenapa seorang gadis tak bersalah malah kalian bawa masuk?" sinisnya, "sekarang kalian kuberi dua pilihan, biarkan aku masuk atau kalian beserta keluarga kalian akan dihukum karena telah mengabaikan perintah raja?"

Mendengar ancaman mengerikan itu, para penjaga penjara akhirnya memutuskan untuk membiarkan Baek Jeong masuk ke dalam penjara tersebut. Dan tanpa pikir panjang, pria itu langsung masuk ke dalam penjara kemudian mencari sel yang terdapat Hae Won di dalamnya.

Ia mulai mencari satu persatu sel, rata-rata penghuni sel tahanan yang ia lihat diisi dengan para narapidana yang telah berkhianat kepada kerajaan. Tetapi, langkah kakinya tiba-tiba berhenti di depan salah satu sel tahanan, di dalam sel tersebut, tampak seorang gadis yang tengah tertidur pulas sembari bersandar pada tembok.

Baek Jeong memberi isyarat kepada Kasim Han untuk diam, dia meminta penjaga untuk membukakan pintu dari sel tahanan tersebut. Setelah pintu dibuka, kakinya berjalan masuk ke dalam dengan langkah yang mengendap-endap, dan dia berjongkok di hadapan gadis itu.

"Hei," panggilnya pelan.

Hae Won, gadis yang tengah tertidur pulas tersebut. Ia terdengar melenguh pelan dan mengusap matanya untuk sejenak. Tetapi, tak lama kemudian …

Dia malah tertidur lagi …

… sambil mendengkur.

Baek Jeong benar-benar menatap tak percaya pada selirnya yang satu ini. Sangat tidak anggun. Tetapi anehnya, sudut bibir pria itu terangkat saat melihat hal tersebut. Iris gelapnya menatap tubuh Hae Won yang yang terlihat lemas dikarenakan kekurangan gizi, serta kulit wajah gadis tersebut yang tampak sangat pucat.

Tanpa pikir panjang, Baek Jeong langsung mengangkat tubuh Hae Won, dan menggendongnya kembali ke kamar gadis itu. Jarak antara penjara dengan kediaman Hae Won cukup jauh, sehingga kejadian dimana Baek Jeong yang menggendongnya dapat dilihat oleh banyak orang.

Termasuk para selir, bangsawan, dan dayang istana.

=====

Mau double up?

Kuy!

Jawab kuis di bawah ini yaw~
Kalo ada yang jawabannya benar, besok aku akan kasih double up buat kalian ahay~

[1] Apa itu Cemilan?

[2] Kenapa zombie kalau nyerang musti bareng-bareng?

[3] Bola apa yang bisa nangis?

[4] Makanan ringan apa yang so sweet?

Done, kalau ada yang bisa jawab semua kuis itu dengan benar maka besok diriku kasih double up awokwokwok.

Terima kasih banyak buat kalian yang meluangkan waktu untuk membaca cerita ini, kalau ada salah kepenulisan mungkin boleh minta koreksinya, jangan lupa vote dan commentnya yaa...

Sampai jumpa!

Tale Of The Tiger and KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang