Alter Ego
Chapter 8 : Lost Control..
.
.Prem masih termenung dibalkon kediaman Guntachai, ia baru saja menginjakkan kaki dikediaman mewah ini beberapa jam lalu setelah Boun memintanya untuk menghadiri perayaan ulang tahun putra semata wayang dikeluarga ini meski sudah terlambat selama seminggu.
Sejauh mata memandang Prem hanya melihat beberapa orang berpakaian serba hitam lalu lalang dibawah sana, terlebih dibangungan berlantai tiga yang letaknya tepat berhadapan dengan balkon tempat Prem sekarang berdiri."Ingin berenang bersamaku?" Boun mendekat, melingkarkan tangan dipinggang Prem.
"Nope! Terlalu malas untuk itu" Prem membalas dingin.
"Suasana hatimu sedang buruk?" Boun menoleh, mencoba melihat ekspresi Prem lebih dalam.
Prem merubah posisi, ia sekarang menghadap kearah Boun "Ada sesuatu yang mengusikku"
"Apa?"
"Aku-pun tak mengerti, tapi tolong hentikan diriku jika sesuatu terjadi" Prem berujar frustasi.
Boun tersenyum sekilas, ia mengusap rambut Prem perlahan, lalu mendekap tubuh Prem. Prem awalnya diam namun lambat laun ia membalas pelukan Boun.
"Terima kasih karena kau sudah menjadi rumah bagiku untuk kembali" Prem berkata dengan suara rendah, tapi Boun bisa merasakan ketulusan didalam setiap kata yang terlontar dari mulut Prem.
"Dan selamat datang kembali kerumah" Boun semakin mengeratkan pelukan.
Prem mengangguk sebagai balasan, meski terkadang ia sering bertengkar dengan Boun tapi Prem bukanlah seorang yang munafik yang tidak jujur dengan perasaannya, ada kenyamanan tersendiri didalam hati Prem ketika Boun memeluk atau sekedar mengusap rambutnya, hanya saja Prem belum bisa terbuka seenuhnya kepada Boun, dinding pemisah itu masih ada.
Kegiatan kedua pemuda ini terhenti saat ada interupsi dari seseorang diambang pintu balkon, ia memandang Boun dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Apa pho mengganggu kalian?" Interup pria paruh baya yang masih terlihat gagah dan menawan.
Prem sontak mendorong tubuh Boun lalu tersenyum sekilas.
"Sawatdiikhrap Pho" Boun memberi salam.
"Hmm... Nanti malam jangan lupa berpakaian yang rapi ya *luuk (ลูก = anak/nak), dan satu lagi, Prem bisa ikut *Pho (พ่อ = ayah) sebentar" Ayah Boun kembali masuk kedalam rumah, diiringi Prem.
Boun hanya menatap kosong kedua orang yang baru saja memisahkan diri darinya, ia lebih memilih menunggu dibalkon ketimbang penasaran dan mengekor pada sang ayah.
Diruang kerja milik Tuan Besar Guntachai itu Prem berdiri tegang menunggu ayah Boun angkat bicara.
"Duduklah" Pinta ayah Boun.
"Khrap" Prem lantas duduk disofa samping meja kerja.
"Prem sudah mempersiapkan hadiah untuk Boun?" Ayah Boun bertanya santai.
"Khaap tapi hanya sebuah hadiah sederhana" Jawab Prem ragu.
"Sebuah kalung?" Tebaknya.
"*Lung (ลุง = paman) ah, maksud Prem Pho tahu darimana?"
"Pho tak sengaja menemukan ini didepan pintu kamarmu" Ayah Boun menaruh sebuah kotak kecil berbahan bludru warna hitam dengan detail pita putih.
Prem tertunduk diam, ia tak tau harus bereaksi apa.
![](https://img.wattpad.com/cover/242635324-288-k332544.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego [ BounPrem Fanfic ] || Hiatus
FanfictionPrem merupakan siswa pindahan nan lugu, polos, dan selalu perpikiran positive tentang apapun, ia acap kali dijadikan bahan bullying disekolah, namun tak ada yang tau mengenai sisi lain pemuda berkacamata ini. . Disisi lain Boun tak sengaja mengetahu...