🦋 ー : Mau sama Yuko

1.8K 217 34
                                    

Hariku terlihat merepotkan sejak ada Shotaro—pria yang sudah kutolong tempo lalu. Ia benar-benar membuatku darah tinggi degan sikap anehnya. Dengan ia ingin di peluk, selalu menonton Doraemon, dan ia selalu memintaku membuatku susu hangat dengan dot.

Seperti sekarang, biasanya setelah aku sekolah, aku langsung belajar ditemani kopi hangat dan alunan lagu ACDC. Tapi tidak untuk hari ini, dan seterusnya. Anak ini terus mengalunkan lagu doraemon, tanpa henti. Dan jangan lupa gerakan kekanak-kanakan yang membuatku ingin muntah.

"Sho—"

"Sho seneng banget!!! Sho habis di kasih Wendy Noona es krim Doraemon!!" Ucapnya sembari menari ala Doraemon dan menghampiriku di sofa. Ia menaruh seplastik berisikan es krim di meja. "Yuko kalau mau makan, ambil, ya!"

Kulihat ia membuka salah satu es krim dengan berlebihan, membuat cipratan airnya jatuh ke permukaan buku tugasku. "SHOTARO!!!" Teriakku dengan kesal. "Shotaro, lo tulis tugas gue." Ucapku dengan nada rendah.

Shotaro langsung terpaku dan menaruh es krimnya kembali di meja. Ia menunduk dan mengerucuti bibirnya. "Sho minta maaf. Sho—"

Aku langsung menunjuk banyaknya cipratan air yang membuat tinta pulpenku melebar. "Liat. Ini ulah lo."

"Eum—" Shotaro mendekatiku dan memegang lenganku. "Sho tulis, ya? Tapi, Yuko jangan marah lagi?" Ia menatapku dengan tatapan berbinar. Rasanya ingin sekali memuntahkan seluruh makanan dari tetanggaku—Wendy Eonnie—karena melihatnya bersikap aneh terus-menerus.

Berakhir dengan Shotaro yang menuliskan dan mengerjakan tugasku. Aku ke dapur membuat makan malam untuk kami berdua. Jangan lupa dengan susu bayi milik Shotaro dengan dot bayi. Ia benar-benar seperti bayi sungguhan.

"Yuko, Sho nggak bisa kerjain nomor 10, ya? Sho nggak paham." Ia menatapku dari sofa. Aku mengangguk.

"Sho," Ucapku sembari memotong bawang. "Cowok yang kemarin itu, siapa?" Aku menoleh kearah Shotaro yang langsung di sambut tidak enak.

Selama 2 hari Shotaro disini, ia tidak pernah bercerita tentang pria yang ingin memperkosanya tempo lalu. Aku juga tidak enak menanyakan hal itu. Tapi, aku juga penasaran.

Kulihat Shotaro mengetuk-ketuk pulpenku di atas meja berkali-kali. Sepertinya wajahnya bingung menjawab pertanyaanku. "Dia itu—ah. Sho suka dia. Karena dia baik. Selalu kasih apa yang Sho mau. Terus, dia juga suka Sho. Dia bilang, mau bercinta sama Sho. Sho pikir, itu pacaran. Sho mau aja kerumahnya. Dan.. begitu." Ucapnya. "Kalau Yuko nggak selamatin Sho. Sho nggak tau gimana..."

Aku mengangguk paham dan lanjut memasak. "Namanya?"

"Sungchan."

"Lo sekolah di mana?"

"A-apa, ya?" Huft, susah ngomong dengan bayi. "Ah! SMA I-Sam!" Ia tertawa bahagia dan menghampiriku sembari menjingkrak. "Sho inget. Sho keren!"

"Diem, Sho. Gue lagi motong." Ucapanku membuat Shotaro kembali terdiam, dan duduk manis di pantry. "Jadi besok lo mau ke sekolah, apa nggak?"

Kulihat Shotaro menggeleng. "Sho mau sama Yuko aja, ya?" Lalu mengambil dot miliknya dan ia minum.

Baru saja mau mengambil beberapa bahan tambahan di kulkas, mendengar ucapan bayi ini langsung membuatku berhenti beraktifitas. Kutatap Shotaro tanpa ekspresi yang malah di balas senyuman.

Shotaro melepaskan dotnya. "Hehehe. Sho nggak mau sekolah. Sho mau tinggal disini aja. Boleh, ya?" Lalu ia memaparkan selueuh giginya tanpa dosa. Aku mendecak sebal, ketika melihat Shotaro yang 5 cm lebih tinggi, memelukku dari belakang. "Maaf, ya? Sho mau sama Yuko."

Lil Shotaro ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang