9. Si Ganteng

1.7K 375 226
                                    

Kalo kamu ga jalan sekarang, ya kamu harus lari besok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalo kamu ga jalan sekarang, ya kamu harus lari besok


Tandai typo.

(' ▽`).。o♡

"K-kalian kenapa?"

Angin berhembus lembut mengelus kulit sang gadis. Terlebih lagi dengan keberadaan tiga arwah yang saat ini tengah menenggelamkan wajahnya di pundak dia. Jisung di pundak kiri, Yangyang di pundak kanan, sedangkan Chenle memeluknya dari belakang.

Gadis manis itu terkesiap. Berdiri tegang karena keadaan yang sangat aneh dan absurd ini. "Hei, apa terjadi sesuatu?" ia jelas khawatir. Mereka datang dengan sikap aneh seperti ini semakin membuat rasa gusar dan khawatir itu timbul.

Mereka serentak menggeleng, memberikan sensasi geli tersendiri.

"Bentar aja kayak gini," lirih Jisung.

Dia bingung. Namun seiring waktu, pelukan itu malah semakin erat. Bahkan dia sama sekali bergeming. Namun dalam keadaan seperti ini, dia juga tak bisa memaksa. Mereka yang tampak sedih, entah kenapa membuat hati Elen teriris. Alhasil, dia benar-benar menunggu tiga arwah itu sedikit tenang selama 15 menit dalam keadaan berdiri.

"B-bentar, kakiku kram"



















"Jadi, kalian habis darimana?"

Elen berusaha terlihat galak dengan tangan yang sengaja ia lipatkan di depan dada. Pandangannya pun lurus menatap ke tiga arwah itu yang setia menundukkan wajahnya. Seakan takut pada seekor singa yang siap menerkam.

Mereka terdiam dan tak memberikan jawaban pada Elen. Entah apa yang membuat mereka diam membisu seperti itu.

"Jangan menyembunyikan sesuatu dariku"

Mereka menggeleng.

"Ga ada yang kita sembunyikan kok" jawab Chenle sembari memalingkan wajah.

"Beneran?" tanyanya lagi dengan alis terangkat satu.

Mereka mengangguk. Namun Elen masih tak percaya. Wajah mereka pun terlihat gugup seperti itu. Bagaimana Elen mau percaya?

Gadis itu menghela napas. "Jangan pergi tanpa seizinku lagi!"

"Iya.."

"Jangan pergi ke mana-mana kalau ga tahu jalan pulang!"

"Iya.."

"Kalau ada masalah, bilang padaku!"

"Iya.."

"Jangan ada rahasia di antara kita"

"I-iya.."

Elen berdecak. "Besok kalian mau ikut aku les atau ga?"

"Iya" diam sejenak. Lalu tiba-tiba, "Eh?! Les?"

PUZZLE PIECETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang