11. Breathe

1.7K 333 183
                                    

Meskipun helaan nafasmu tak diketahui orang lain, aku bisa memahaminya bahwa harimu terlalu sulit bahkan hanya untuk sekedar menghela nafas—NCTzen to NCT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun helaan nafasmu tak diketahui orang lain, aku bisa memahaminya bahwa harimu terlalu sulit bahkan hanya untuk sekedar menghela nafas
—NCTzen to NCT

Song: Breathe - Lee Hi
Tandai typo.

(。ŏ_ŏ)

"Ada satu hal yang selalu kupikirkan"

Perkataan Haechan membuat seluruh atensi mereka teralihkan. Di ruang tengah ini, hanya ada suara kipas angin beserta TV yang menyala. Pintu yang dibiarkan terbuka membawa angin ikut masuk dan menyentuh kulit lembut milik sang gadis.

Ia menganggap bahwa hari ini adalah hari yang sangat baik dengan mood yang baik pula.

"Kalian kepikiran ga sih mereka ada agensi?" Haechan memulainya dengan pertanyaan.

"Agensi apa?" hanya Elen yang tak paham apa maksud dari perusahaan ini. Apalagi Jeno yang sudah tersenyum hingga matanya menyipit membentuk bulan sabit.

Eh, tunggu.

Jeno punya eyes smile?

Astaga, hantu ganteng ini memang meresahkan semua.

"Tapi kalau pun iya, gimana caranya kita masuk? Keamanan di sana termasuk ketat dengan banyaknya penjaga yang selalu diam di seluruh pintu masuk. Orang luar kayak Elen bakalan ga dibolehin masuk" balik tanya Renjun dengan semua kekhawatiran yang ada pada dirinya.

Kembali mereka merenung dengan kening mengernyit pula.

"Sebenarnya ada satu cara sih," ujar Jaemin yang tiba-tiba saja berbicara seperti itu.

"Apaan?" tanya mereka bersamaan dengan sangat penasaran.

Kembali ingat bahwa hanya Elen yang sama sekali tak tau apa yang sedang mereka bicarakan. Lebih baik mendengarkan mereka dulu baru bertanya dengan banyaknya pertanyaan melayang di kepala.

Mata Jaemin mulai menatap mata Elen dengan tatapan yang sulit diartikan. Begitu pula sebaliknya, Elen menatap curiga ke Jaemin.










"Len.."

"Jangan ngambek dong"

"Kita bercanda doang"

"Tapi emang cuma itu cara satu-satunya"

"Elen~"

Mereka mencoba mengembalikan mood Elen yang sudah sangat menipis.

Jaemin berdecak. Kenapa Elen jadi ngambek gini? Situasinya semakin sulit tanpa ada persetujuan dari pihak utama sendiri.

"Jeon Elena" panggilnya dengan deep voice.

"Hm" jawab Elen hanya melirik sekilas.

"Giliran Jaemin aja, dijawab. Canda Jaemin," sindir Chenle dengan decihan.

PUZZLE PIECETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang