24. Pelindung

1.4K 316 53
                                    

👥: Apa definisi fullsun menurut pendapatmu? 💚: Dia adalah seseorang yang tau menghibur orang lain, tapi tidak tau cara menghibur diri-sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👥: Apa definisi fullsun menurut pendapatmu?
💚: Dia adalah seseorang yang tau menghibur orang lain, tapi tidak tau cara menghibur diri-sendiri.

"Jaemin, kau suka Soojin?"

"Ha? Ngelantur, Jen?" sungutnya.

Jeno tersenyum. "Terus, kenapa sekarang jauhin dia?"

Laki-laki itu membuang arah pandang. "Pengen aja"

"Jangan jauhi Soojin, Jaem. Kamu kan tahu, dia cuma bisa ngomong bebas ke kamu doang. Kalo kamu ngejauh, dia bakal cerita ke siapa?"

"Bukan ngejauh..." merenung sejenak sebelum seruan dari belakang memecahkan keheningan itu.

"Jaemin, ikut aku sekarang" itu Haechan, dengan mata tegas dan yakin.

Jaemin berdecak sebelum akhirnya mengikuti langkah Haechan dari belakang. Mereka berhenti di teras rumah Soojin, hanya berdua. Sejenak meluangkan waktu untuk berpikir dan berbicara empat mata. Jaemin masih terus diam sedangkan Haechan masih merangkai kata-kata di benaknya.

Haechan bingung. Namun mau tak mau, dia harus bisa menyelesaikannya.

"Jaem, masalahmu ada di aku atau Soojin?"

Jaemin tetap diam. Namun Haechan tetap melanjutkan kalimatnya.

"Kalau kamu cuma punya masalah denganku, jangan sangkut-pautkan dengan Soojin. Kamu segalanya buat dia"

"Jangan bercanda, Chan. Kalau tujuanmu ngajak aku ke sini cuma buat ngomongin ini, aku pergi" elaknya.

"Kamu tau tentang kondisi dia?"

Jaemin terdiam.

"Kemana aja kamu, Jaemin? Bahkan Soojin hampir ga kenal kamu lagi. Kamu berubah"

"Yang buat aku berubah itu dia" gumamnya.

Haechan mengernyit. "Kamu suka dia?"

Laki-laki itu menggeleng bimbang. Sebenarnya, kenapa dia? Bahkan dirinya-sendiri menolak untuk memberi tahu.

"Cek keadaan dia. Soojin butuh kamu. Dia butuh seorang pelindung" kata Haechan, lagi.

Agak enggan, namun akhirnya ia pun langsung berbalik dan berjalan cepat ke arah kamar Soojin. Dan dari kejauhan, pemilik sepasang mata sendu itu kini tersenyum tipis. Menatap kepergian Jaemin, entah kenapa membuatnya merasa ada sesuatu yang aneh.

Hatinya terasa nyeri. Ada apa ini? Apakah pertanda dia akan hidup kembali? Haha...

Omong kosong.

Tepukan di pundak kanannya dia rasakan. 

"Good job, Chan. You did well," ujar Renjun yang baru saja datang sembari menepuk pundak Haechan.

Haechan tersenyum kecil. "Ya. Aku mengalah untuk adikku"

PUZZLE PIECETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang