19. Pulang

1.5K 305 121
                                    

Apakah sekarang, aku gagal lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah sekarang, aku gagal lagi?

Dengan mulut terbuka lebar dan mata terbelalak, laki-laki itu mematung di tempat. Dari raut wajahnya saja seakan ingin mengeluarkan seribu kalimat pertanyaan. Bahkan sepertinya bukan hanya pertanyaan yang akan ia keluarkan, melainkan omelan. "Banyak banget! Ini beneran temen-temenmu ngasih hadiah sebanyak ini?" teriak sang laki-laki begitu melihat banyaknya kotak kado di atas ranjang perempuan itu.

Dia mengangguk, terlalu bahagia. "Iya! Banyak kan?!"

"Tapi Soojin, hadiah ini—"

"Udahlah Na, kamu ga seneng aku bahagia?"

Laki-laki itu menggeleng.

"Ya udah, kamu temenin aku buka kado kado ini oke?"

Agak ragu sebenarnya. Tidak, bukannya ia tak suka melihat perempuan itu bahagia, hanya saja apa tidak terlalu aneh tiba-tiba saja di hari ulang tahunnya, teman-temannya yang sering mengganggu jadi sangat baik seperti ini?

"Okee, kado pertama" dengan senyuman khasnya, ia meraih kado kotak berwarna coklat dengan surat yang ditempel di permukaan. Ia berencana tuk melihat isi hadiahnya dulu sebelum membaca surat itu, agar lebih surprise mungkin.

 Ia berencana tuk melihat isi hadiahnya dulu sebelum membaca surat itu, agar lebih surprise mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu dia membuka kado itu, meneganglah ia. Perempuan itu segera melemparnya diikuti dengan teriakan keras. Kedua tangannya meremat rambut dan kepala dengan kuat, seakan menahan takut yang luar biasa.

Laki-laki itu berlari melihat isi kotak kado itu, dan benar dugaannya.

Boneka babi yang kotor dengan kepala yang sudah terpisah dari tubuhnya serta bercak merah di sekitarnya. Adapun isi dari surat tadi melebihi ekspektasi,

'WANNA TO TRY IT?'

Yang ditulis dengan lipstick merah.

Laki-laki itu segera berbalik, menghampiri sang perempuan yang tengah menatap lurus penuh tekanan ke arah ranjang.

"Soojin, kamu—"

Perempuan itu menepis. Ia melirik takut takut ke arah sang laki-laki. "I'm okay. Aku gapapa" Perempuan itu berdiri, meraih kotak kado tadi, lalu berjalan keluar dari kamar. Sepertinya dia berniat tuk membuang semua kado ulang tahunnya, yang harusnya dia menjadi princess yang banyak menerima hadiah dengan gaun putih panjang dan hiasan cantik di wajahnya, kini hancur.

PUZZLE PIECETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang