1. Welcome Home

37 4 0
                                    

Aku benar-benar kembali ke tahun 2011, saat ayah dan ibu masih hidup? Apa ini sungguhan?

"Kenapa bengong terus? Bukankah ini makanan kesukaanmu?"

"Hm. Dulu... Aku memang suka Nasi goreng"

"Sekarang tidak?"

"Sekarang... Aku kembali menyukainya. Karena Ayah dan Ibu sungguh kembali padaku atau... Tuhan yang mengirimku kembali pada kalian. Apa pun itu aku bahagia"

Sulit dipercaya aku merasa berbahagia padahal kemarin aku menangisi kematian suamiku.

Eh?

Benar juga. Kalau itu terjadi sebelas tahun yang akan datang... maka Mas Mika pasti berada disuatu tempat saat ini.

"Jui, apa maumu? Makan kok pake' bengong?"

"Bu, Jui... Saat ini Jui akan lulus SMU dan segera kuliah, kan?"

"Anak ini benar-benar linglung. Katamu kau akan bekerja saja membantu ayahmu dari pada ngabisin uang buat biaya kuliah?"

Ahhh... Benar juga. Aku baru ingat keluargaku serba kekurangan di masa ini. Lulus SMU aku bekerja membantu Ayah di toko kerajinan sambil kerja ini-itu untuk melunasi kredit rumah kami yang baru akan selesai tahun 2015.

Tapi... Jika alurnya seperti ini maka Ayah dan Ibu akan mengalami musibah itu. Dan... Aku akan jadi yatim-piatu, kesepian, haus kasih hingga dengan naifnya menerima lamaran dari pria yang bahkan tidak punya rencana untuk mencintaiku.

"Jui... Mau kuliah"

"Y-YA??"

Aku ingat-ingat lagi saat itu aku cukup mampu untuk mengejar beasiswa. Aku hanya perlu belajar lebih keras, masuk jurusan yang kuidamkan, membuka restaurant sendiri dan membuat Ayah-ibu berhenti bekerja sepenuhnya.

"Ayah tidak apa-apa jika Jui yakin mau kuliah alih-alih bekerja"

"I-ibu juga tidak msalah tapi seperti yang kamu tau tak ada yang bisa kami lakukan untuk menyokongmu"

"Ibu tenang saja, Jui bisa urus semuanya sendiri selama Ayah-ibu mendukung tentunya"

"Tentu saja kami mendukungmu"

.

"Jui,"

"Itu seperti suara Lolita?"

"Kau sudah lupa suara sahabatmu"

"Bu, Jui berangkat ke sekolah sekarang"

Lolita sahabatku yang hilang kabarnya setelah lulus SMU. Aku tau dia sempat berusaha menghubungiku tapi aku terlalu sibuk dengan kehidupanku yang semakin sulit.

"Ada apa dengan wajah riang yang asing ini, sobat?"

"Aku merindukanmu"

"Ish, baru kemarin tapi sudah rindu?"

"Kemarinmu melewati belasan tahunku"

"Merinding, carilah pacar untuk kau gombali"

Pacar? Membahas itu aku jadi penasaran seperti apa Mas Mikail di tahun 2011. Seingatku rumah yang Mbak Shara tinggali adalah rumah tempat Mas Mika dan kakak-kakaknya tumbuh dewasa.

"Pulang sekolah kita ke perpustakaan, yuk"

"Maaf, Li, aku harus pergi ke suatu tempat"

"Mau ku temani? Aku suka pergi kemana pun denganmu"

"Uhm... Lain kali saja yah. Atau besok kita pergi ke pasar malam?"

"Okay, pasar malam kedengarannya asyik. Sampai ketemu besok"

Beloved My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang