Apakah Kamu Pahlawan?

58 4 0
                                    

"Wow, lebih hebat dari perkiraan."

Setelah mengembalikan pedangnya keinventory, Raven berbicara dengan takjub.

Raven melihat gelombang bulan sabit berkilau pelangi dengan menciptakan ekor cahaya aurora biru kristal dibelakangnya seperti bintang jatuh, namun yang dilihatnya terus membesar! pertama muncul mulai berukuran 50 meter dan terus melonjak cepat hingga jutaan kilometer dengan kecepatan juga terus menambah hingga belasan juta km perdetik menuju target, dan saat bertemu target yang hanya berlangsung per sekian detik tanpa hambatan, lalu terus melaju dengan setiap detiknya membesar serta bertambah cepat tanpa tujuan keruang kosong luar angkasa, yang sepertinya tidak melenyapkan apapun saat melewatinya.

"Begitu saja kah? aku kira, saat bertemu gelombang energi sangat panas akan terjadi ledakan gelombang, dan lalu ini, saat bertemu gelombang energi sangat panas langsung melenyapkannya dalam sekejap dan terus melaju sepert tidak melewati apa-apa."

Raven bertanya dan mengeluh dengan sedikit kekecewaan, karena tidak ada bentrokan seperti saat digame, Raven bertarung memperebutkan peringkat satu top global.

"Dan juga, sepertinya gelombang bulan sabit tidak akan berhenti melaju keruang kosong luar angkasa, bahkan jejak auroranya tidak menghilang; Yah tidak masalah, karena itu tidak merusak serta membuat kekacauan dan juga..."

Raven berbicara sambil memandang hasil dari kemampuan pedangnya, lalu berhenti sejenak; Dan melanjutkan dengan nada memuji, dan berkata.

"Aurora bercampur lautan bintang diluar angkasa itu indah sekali."

Setelah beberapa menit menikmati pemandangan indah, Raven pun teringat kembali tujuan sebelum datangnya peritiwa ini terjadi. Lalu kemudian Raven melanjutkan kembali lingkaran sihir teleport setengah jadi yang tadi dihentikan secara paksa olehnya, namun dia tidak menyadari salah satu bagian lingkaran sihir sedikit berubah.

Disalah satu kerajaan yang berletak diujung timur, daerah wilayah ras manusia.

Disebuah halaman belakang istana yang berada diatas dekat tebing curam, dan dibawahnya ada lautan samudera luas.

Seorang gadis berumur 16 tahun berwajah cantik, kulit putih mulus mutiara, bermata biru laut, berambut pink panjang, memakai gaun putih bergaya putri, berdiri anggun dekat pagar biru bermotif ornamen setinggi 90cm, yang merupakan pembatas jarak aman dari tebing curam.

Sedang memandangi lautan, lalu memejamkan mata sambil meletakan tangan kanannya didada, dengan nada penuh harapan, dan berkata.

"Kuharap seorang pahlawan datang menyelamatkan saya dari pernikahan politik dengan pangeran jahat,mesum,dan sombong..."

Sesaat kemudian, gadis itu membuka matanya perlahan serta melanjutkan dengan suara pelan serta nada penuh kesedihan, dan berkata.

"Kuharap semua itu terjadi...?"

Lalu kemudian hening, karena gadis itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi, saat seluruh matanya terbuka dan melihat seorang pemuda sangat tampan seperti pangeran dari kayangan, bermata hitam namun berpakaian jubah biru bergaya assasin, berdiri dekat tepat didepannya.

Beberapa saat yang lalu, Raven melakukan teleportasi, lalu penglihatannya berubah menjadi tidak jelas. Sesaat kemudian, setelah penglihatannya menjadi jelas kembali.

Raven hanya melihat seorang gadis cantik didepannya, dan terdengar suara pelan penuh kesedihan dari mulut gadis itu yang mempunyai bibir merah muda menggoda.

Lalu Raven bingung serta berpikir tentang apa yang terjadi, yang masih menatap gadis didepannya. Saat kemudian, Raven sadar dari kebingungannya, setelah suara gadis itu menghilang dan suasana menjadi hening.

Beberapa detik kemudian, Raven menjadi gugup, karena gadis itu terus menatapnya dari jarak yang terus mendekat, lalu berhenti mendekat, kemudian gadis itu membuka mulutnya bertanya, dan berkata.

"Apakah kamu pahlawan?."

Dewa Raven Penguasa LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang