"Bukan."
Raven menjawab gugup.
"Terus bila bukan seorang pahlawan, lalu apa?"
Gadis itu bertanya lagi sembari terus menatapnya.
"Saya adalah seseorang yang tidak sengaja berteleport ketempat ini, tepat didepan anda."
Jawab Raven dengan jujur yang perlahan mulai tenang.
"Benar begitukah?"
Balas gadis itu meminta konfirmasi, Karena masih sedikit tidak mempercayainya, karena Raven adalah orang yang muncul didepan dirinya, tepat disaat dirinya mengharapkan seorang pahlawan datang menyelamatkannya.
"Ya benar, dan lebih penting lagi; Perkenalkan dirimu saat pertama kali bertemu dan bertanya dengan seseorang yang tidak kau kenal; Dan dimana ini?"
Jawab Raven dengan sedikit mengajarinya seperti seorang anak yang berbuat kesalahan, lalu bertanya.
"Oh, maafkan gadis ini yang telah berbuat lancang pada anda, dan anda saat ini berada dihalaman belakang, istana kerajaan Estazel."
Gadis itu meminta maaf dengan nada sopan serta menjawab pertanyaannya. Kemudian gadis itu mengangkat pendek kedua sisi tepi rok gaunnya sambil membungkuk sedikit, lalu berbicara dengan suara anggun, dan berkata.
"Maaf, karena terlambat memperkenalkan diri; Saya, satu-satunya putri kerajaan Estazel, bernama Asiya La Esta".
"Tidak masalah; lalu kemudian perkenalkan diriku, nama saya Rendy Fadli."
Raven sedikit terkejut dengan apa yang dillakukan gadis itu yang bernama Asiya tapi masih mengikuti suasana, dan memperkenalkan diri dengan nama aslinya, karena saat ini Raven tidak berada dikerajaannya atau bersama bawahannya, dan dia merasa akan merepotkan bila memperkenalkan dirinya dengan nama Raven Van Sky.
Setelah mereka berdua memperkenalkan diri, Asiya mengangkat kepalanya sedikit, namun dia tidak mengira melihat wajah Rendy sangat dekat dengan wajahnya, dan suasana menjadi canggung, karena saat ini mereka hanya berduaan berdiri diam saling menatap dengan wajah berjarak yang sangat dekat hampir seperti sedang berciuman; Setelah beberapa saat kemudian Asiya tidak tahan lagi, dan bebicara dengan nada gugup serta wajah memerah, dia mencoba berusaha mengubah suasana, dan berkata.
"Kenapa Fadli, tidak sengaja berteleport ketempat ini? apakah lingkaran sihirnya ada yang salah?"
"Itu mungkin saja, dan panggil saja Rendy."
Raven menjawab cepat sambil memintanya untuk memanggilnya Rendy.
"Baiklah, Re.. Rendy, dan juga panggil saya Asiya, dan apakah kamu akan pergi? saat kamu selesai membuat lingkaran sihir teleport baru?"
Asiya menjawab dengan nada gugup, dan bertanya sedih akan kepergiannya, karena ini adalah pertama kalinya dia bertemu dengan lelaki selain ayahnya yang tidak melihatnya dengan mata penuh nafsu, dan dia merasa nyaman saat didekat Rendy, karena biasanya dia sangat takut saat didekati lelaki.
Setelah Raven mendengar itu dia berpikir mendalam, namun dihentikan oleh Asiya yang berbicara dengan nada memohon dan penuh harap, dan berkata.
"Tolong jangan pergi! dan temani saya lebih lama lagi Rendy, Kumohon..."
"Tapi saya orang yang baru Asiya kenal, mungkin saja diriku adalah orang yang berniat jahat."
Raven menjawab sambil memperingatkan.
"Saya tahu kok, Rendy bukan orang yang seperti itu, karena bila kamu orang berniat jahat pasti dari tadi aku sudah tidak aman seperti diculik,diperkosa,dan dibunuh."
Balas Asiya seperti orang yang tahu segalanya sambil menunggu jawaban dari Raven yang sedang berpikir setelah mendengar perkataannya dengan mata penuh harapan.
'Gadis ini terlalu cepat menyimpulkan diri seseorang; Yah, pergi kekerajaannya juga cuman mau menghabiskan waktu menunggu laporan lewat telepati dari para petinggi sambil memeriksa status doang, semua itukan bisa dilakukan dimana saja, bahkan kerajaannya sudah diawasi oleh Raguard yang dipastikan tidak ada masalah dan bisa memberi perintah lewat telepati, dan juga aku ingin belajar mengenai orang-orang didunia baru ini, karena ditempat wilayah kerajaannya hanya ada monster serta hewan buas, dan saat ini merupakan kesempatan bagus untuk melakukannya.'
Raven membuat alasan dalam pikiran; Lalu kemudian berbicara menjawab harapan Asiya, dan berkata.
"Baiklah-baiklah, saya akan tinggal dan menemanimu lebih lama, dan mungkin saya akan mencari tempat tinggal dikerajaan ini."
![](https://img.wattpad.com/cover/246627096-288-k441516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dewa Raven Penguasa Langit
FantasyBercerita tentang remaja berumur 17 tahun bernama Rendy Fadli yang bermain game berjudul "Wars God Of Heaven". Game virtual reality pertama didunia yang diluncurkan tahun 2048, bertema fantasy yang membebaskan pemain menyerang;memguasai; dan menghan...