Kau Pembohong!

50 3 0
                                    

"Terima kasih Rendy, karena telah menerima permintaanku, dan apakah kamu benar-benar akan tinggal dikerajaan ini?"

Asiya mengucapkan terima kasih, dan bertanya meminta konfirmasi dengan nada bersemangat disertai sorot mata bersinar bintang yang wajahnya bergerak terlalu dekat dengan wajah Raven, dan jika bila mendekat sedikit lagi itu akan berciuman.

"Iya benar."

Raven menjawab dengan cepat serta singkat yang disebabkan sangat gugup, karena Raven tidak pernah sangat terlalu dekat dengan seorang wanita selain Ibunya yang sudah meninggal saat smp dulu.

Saat setelah menjawab Raven langsung berteleport beberapa meter dibelakang Asiya.

"Eh, kenapa Rendy tiba-tiba berteleport? dan juga tanpa mengucapkan mantra sihir, dan berteleport kemana dia?"

Asiya terkejut dan bertanya-tanya dengan bingung, karena Rendy tiba-tiba pergi setelah dengan cepat menjawab pertanyaannya.

"Saya berada dibelakangmu Asiya, serta aku belum siap melakukan hal seperti berciuman, karena kita berdua baru saja bertemu dan berkenalan."

Raven menjawab dengan nada tenang untuk menyembunyikan kegugupannya.

Asiya berbalik, dan senang melihat Rendy tidak pergi, kemudian Asiya memproses kata-katanya lalu menyadari apa yang tadi dilakukannya; beberapa saat kemudian wajahnya memerah dan mengeluarkan asap diatas kepalanya, dan dengan cepat mencoba menyangkal perkataan Raven, dan berkata.

"Bu-bukan seperti itu ka-kau salah paham Rendy, saya hanya terlalu bersemangat hingga tanpa disadari akan melakukan hal seperti i-itu."

"Baiklah aku mengerti, karena sekarang ini hari sudah mulai gelap, dan saya akan mencari penginapan untuk tidur malam ini, kemudian ke esokan harinya aku mencari rumah untuk dijadikan tempat tinggalku; Jadi sampai jumpa lagi, dan juga aku akan ketempat ini lagi disiang hari."

Setelah Raven menjawab dengan tenang, dan kemudian Raven langsung berteleport tanpa menunggu jawaban Asiya.

"Eh... Lagi-lagi pergi berteleport sangat cepat secara tiba-tiba, dan juga seberapa kuat Rendy? yang bisa berteleport berkali-kali dalam sehari tanpa lelah, dan tidak membutuhkan bantuan 3 penyihir level 20 untuk sekali berteleport, dan Rendy bahkan tanpa mengucapkan mantra sihir."

Asiya berbicara mengeluh sekaligus takjub dengan wajah tertegun dan melanjutkan.

"Dan bukankah dia sudah bilang akan menemaniku lebih lama lagi..."

"Rendy, kau pembohong!!!!"

Teriakan kencang Asiya yang terdengar sampai sebagian besar wilayah kerajaan Estazel.

Diberbagai sudut kota kerajaan Estazel.

"Hei, kau dengar teriakan itu, sepertinya itu adalah suara putri Esta, jarang sekali putri Esta berteriak kencang dan didalam kata-katanya sepertinya dia telah dibohongi oleh seseorang yang bernama Rendy."

Seseorang berbicara terhadap orang didekatnya yang sama-sama sedang membeli daging dari toko didepannya.

"Ya, saya dengar juga, karena teriakan itu kencang sekali, dan apakah kamu kenal dengan orang yang sepertinya bernama Rendy; Dia berani sekali membohongi seorang putri kerajaan besar".

Jawab orang yang diajak berbicara itu.

"Betul sekali, dia hanya mencari mati dengan membuat marah raja dan 3 pangeran, karena telah membohongi satu-satunya putri kesayangannya; jangankan raja yang berlevel 519 para pangeran berlevel 103-150 saja sudah cukup untuk menanganinya, karena orang yang mempermainkan putri Esta sepertinya pemuda tanpa kekuatan hanya bermodal janji-janji serta wajah tampan yang memikat hati sang putri."

Balas orang yang pertama kali berbicara.

"Lalu, apakah putri masih suci? bila tidak, pangeran Blud putra mahkota kerajaan Bludruz akan menghentikan pernikahan politik yang akan dirayakan 5 hari lagi, dan kemudian perjanjian damai antara dua kerajaan besar akan runtuh, dan akan mulai terjadi peperangan besar penuh akan penderitaan dan banyaknya kematian."

Orang yang diajak berbicara menjawab dengan nada khawatir akan terjadinya peperangan yang akan menyusahkan rakyat bawah seperti mereka berdua.

Dewa Raven Penguasa LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang