Planet Dunia Baru

64 4 0
                                    

Saat dalam renungannya, Raven berpikir untuk membuat karakter buatan baru, dan memeriksa detail lanjut lainnya nanti. Kemudian setelah beberapa menit berlalu, Raven membuka matanya, lalu berdiri dari tempat duduk tahtanya, dan berteleport.

Raven muncul diketinggian 2500 meter, melayang diudara tepat diatas kerajaannya, lalu Raven merasakan sejuknya dan kencangnya hembusan angin, yang membuat jubah assasin berwarna biru bergaris hitam berkibar deras.

Raven, memandang ke kejauhan cakrawala. Setelah beberapa menit berlalu, sebuah suara datar masuk dalam pikirannya.

"Yang mulia agung, saya dan Velina telah menyelesaikan tugas yang diperintahkan. lalu kemudian, mendapatkan laporan dari 7 petinggi bahwa telah selesai memeriksa seluruh arah wilayah luar kerajaan sejauh 100km, dan hanya menemukan berbagai jenis monster serta hewan buas, berjumlah sekitar ratusan ribu berlevel 40-1320 sejauh yang ditemukan dengan 17 sosok berlevel 270-1320, dan juga masih hanya ada lautan pohon sejauh mata memandang, dan Velina saat ini sedang bermain air hujan dengan satu-satunya monster berlevel 1320."

Setelah Raven mendengar itu, dia merenungkannya sejenak, kemudian berbicara sekaligus memerintahkan dengan suara agungnya, dan berkata.

"Kerja bagus atas laporannya, lalu bersihkan semua hutan, serta perintahkan Razor untuk menjinakan monster serta memusnahkan hewan buas itu untuk dijadikan daging, dan diseluruh area yang selesai diperiksa pasangkan sihir dimensi ilusi, dan juga beri tugas baru 6 petinggi lainnya termasuk Velina yang sedang bermain, untuk memeriksa seluruh arah wilayah hutan sampai ujung batas hutan ini ada, dan bila selesai laporkan lewat telepati."

"Siap laksanakan."

Suara Razen kemudian menghilang, setelah itu Raven berpikir sebentar dan mendapatkan ide, lalu berbicara dalam pikiran, dan berpikir.

'Lebih cepat aku melihat batas hutan diluar angkasa, namun tidak bisa memeriksa banyak detail, tapi itu tidak masalah.'

Rendy memandang kelangit angkasa, kemudian berteleport.

Disuatu wilayah, dihutan tempat Velina bermain dengan monster berbentuk manusia berkepala banteng, setinggi 5 meter yang saat ini sedang sekarat kesakitan, setiap banyaknya tetesan cair berwarna merah berjatuhan dari langit menyentuh kulit tebalnya, itu akan selalu melelehkannya.

"Bagaimana rasanya? membuat diriku ini mengeluarkan banyak cairan yang panas dan nikmat ini, apakah sudah puas? bila belum puas, ayo lanjutkan sampai mati puas, <Rain Blood Fallen>."

Semakin banyak, tetesan cair berjatuhan dari langit, sampai membuat seluruh tubuh monster itu meleleh hingga mencair jadi kolam kecil.

"Hah...Hah... Puasnya, merasakan yang tebal besar dan keras itu perlahan terbungkus oleh cairan diriku yang panas serta nikmat ini, lebih nikmat lagi saya bisa membungkus milik tuan Raven dengan cairan didalam bawah tubuh Velina yang menggoda ini, Ahhh....Ahhh.... Tuan Raven Raven! Raven!! Rav..."

Velina berbicara dengan nada keras penuh nafsu, dengan wajah tak bisa dijelaskan. kemudian, dia dihentikan oleh suara yang datar.

"Berhenti bermain Velina, sekarang kita diberikan perintah dan tugas baru oleh Yang mulia agung, cepat bersihkan tubuhmu yang menjijikan itu dengan sihir, lalu kita pergi menjalankan tugas."

"Cih, jangan menghentikan kesenangan orang lain Razen."

Velina menjawab dengan nada kesal.

"Cepatlah."

Razen membalas dengan nada datar.

"Baiklah-baiklah."

Velina menjawab tergesa-gesa dan membersihkan diri, karena takut bila terus kesal Razen akan menyeretnya dengan keras. Lalu kemudian, mereka berdua pergi berteleport.

Diluar angkasa, saat ini Raven mengambang dan memandang bola biru besar, dengan tengah berbentuk benua sangat besar berbentuk bulat tidak rata berwarna campuran, dan berkata.

"Inikah planet dunia baru yang kutempati."

Dewa Raven Penguasa LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang