3. Spidol

655 82 16
                                        

Seminggu sudah perkuliahan dimulai. New masih berusaha menyesuaikan diri di lingkungannya yang baru. Semua masih belum terasa nyaman karena ini kali pertama New berada jauh dari keluarga. Beruntung di kota yang baru pertama kali ia jajaki ini ada sepupunya yang sudah lebih dulu tinggal mendahului; Gun. Hampir semua urusan kepindahan New dibantu olehnya. 

Dibacanya lagi pesan singkat dari Gun di ponselnya;
'New, pindah aja ke kontrakan aku ya.'

Belum sempat New menuliskan jawaban, Gun sudah mengirimnya lagi pesan;
'Kamu gak bakal ngerepotin, malah kita seneng kamu gabung di rumah kita, masih ada dua kamar kosong, kamu bisa ajak teman kamu, ya ya ya, ini nanti kamu tinggal sama aku ya New, your family, bukan orang lain. Temen serumah aku baik banget sumpah, gak resek, dan bertenggang rasa, oke? Oke ya New."

New tersenyum melihat rentetan pesan yang dikirim oleh Gun. Ada banyak emoticon yang disusun Gun guna merayu hatinya. New malah urung membalas. Biarlah Gun resah. Menggoda saudara sepupunya yang periang dan cerewet ini sedikit menyenangkan.

"New…!" sebuah suara memanggil.

New mengulas senyum; dilangkahkan kakinya mendekat.

"Masih mikir mau masuk UKM mana?" tanya New yang kini sudah duduk bersebelahan dengan Bhumi

Bhumi hanya mengangguk. "Aku pengen ikut bidang olah raga, tapi bingung mau masuk yang mana," ucap Bhumi sambil memperlihatkan beberapa lebar brosur penerimaan anggota baru unit kegiatan mahasiswa.

New menelusuri setiap brosur yang ada di meja, diperhatikannya baik-baik. 

"New, kamu mau ikut apa?" tanya Bhumi penasaran.

New memalingkan pandangan ke Bhumi, "Hmm, gak niat ikut apa-apa." New hanya tersenyum. 

"Oh, ayolah New, masa kamu mau kuliah aja, kita di sini bukan hanya untuk belajar, tapi juga membangun relasi, networking." Bhumi menjelaskan menggebu, tangannya bergerak-gerak mendukung setiap kata yang diucapkannya. 

New memegang pundak Bhumi, "Ya udah, kamu aja yang membentuk networking, aku nanti masuk pas udah ada bentuknya." New terkekeh. 

"Ck, maunya." Bhumi berdecak dan New hanya membalasnya dengan tawa. 

Kantin fakultas yang tadinya lenggang kini mulai ramai dengan kerumunan. Banyak mahasiswa kelaparan mulai memenuhi bangku-bangku kosong. Di antaranya sudah menghadap makanan, yang lainnya masih menunggu pesanannya datang.

Ada satu gerombolan yang paling menarik perhatian. Kedatangannya saja mampu membuat bising obrolan sunyi dua detik, kemudian berganti kasak-kusuk yang membicarakan para anggotanya. New bisa mendengar beberapa wanita berbisik di belakangnya; 'Itu kak Off kan?' ; 'Dia makin ganteng apa perasaanku aja ya?' ; 'Kak, Tay juga,' 

Mendengar satu nama disebut, spontan New menoleh ke belakang, benar saja, ada Tay di dalam grup itu. 

Tiba-tiba matanya beradu dengan milik Jumpol, entah mengapa reflek New memalingkan pandangannya. 'Please jangan… jangan,' rapal New dalam hati; matanya terpejam, berharap Off tidak menggubrisnya.

"New!" Jumpol menyebut namanya, sedikit berseru. 

Do'a New tidak terkabul, dalam gerakan yang lambat; mau tak mau, New menoleh, "Hai, Kak Off," ia melambaikan tangan pada Off.

R E K A M (Taynew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang