Huang renjun, pria mungil dan juga manis asal china yg merantau jauh ke negeri gingseng korea selatan, renjun bekerja sebagai salah seorang karyawan kafe. renjun adalah anak yatim piatu, kedua orang tua renjun meninggal karena korban pembunuhan saat rumahnya terjadi perampokan.
renjun sebenarnya mempunyai kekasih bernama na jaemin. tetapi sang ibu jaemin tidak menyetujuinya karena mereka sama sama pria. orang tua jaemin akhirnya menjodohkan jaemin dengan putri rekan kerjanya bernama lia.
jaemin sendiri hanya bisa pasrah menerima semua perintah orang tuanya karena ia tidak mau di keluarkan dari keluarga besar na. mau jadi apa jaemin tanpa keluarganya? jaemin belum siap untuk menjadi gelandangan hanya karena lebih memilih renjun.
"renjun, tolong mengertilah. gue gak mungkin ninggalin keluarga gue cuma karena lu!" ucap jaemin ketus.
"lu bilang lu cinta sama gue, jaem hiks. tp kenapa lu gak mau berjuang agar kita bisa bersama." ucap renjun.
"dan hidup dalam kemiskinan. ayo lah renjun jangan berpikiran sempit!" bentak jaemin.
"kita bisa memulainya dengan hidup sederhana jaemin, gue janji, gue bakal selalu temenin lu gimanapun keadaannya." bujuk renjun.
"sorry ren, gue gak bisa. kita masih terlalu muda buat memulai dan melangkah ke jenjang yang lebih dati ini. dan gue rasa perpisahan adalah jalan yg terbaik, buat lu dan juga buat gue." jawab jaemin.
"jadi lu gak mau berjuang lagi hiks."
"setelah gue pikir, lia gak terlalu buruk buat gue. dan kita juga bisa memiliki keturunan." jawab jaemin yg sangat amat menyakiti perasaan renjun.
"sialan!! pergi lu dari sini na jaemin dan jangan pernah hadir dalam kehidupan gue lagi. gue benci lu na sialan jaemin!!" teriak renjun karena marah.
"maaf ren, tapi gue rasa ini yg terbaik." ucap jaemin dan pergi meninggalkan renjun.
"terbaik? cih. ini memang terbaik buat lu jaem, bukan buat gue hiks. segitu gak berartinya gue buat lu setelah tiga tahun kita bersama. omong kosong macam apa itu!" ucap renjun miris.
renjun segera mengambil jaket dan helm.nya, membelah jalanan kota seoul dengan kecepatan tinggi dan tak tentu arah. hingga akhirnya sebuah truk dari berlawanan arah membuat renjun oleng dan tak terkendali.
brakkkkkk!!!
renjun menambrak pembatas jalan dengan sangat keras dan membuat dirinya terpental hingga beberapa meter dan terkapar dijalanan dengan berlumuran darah. renjun pun dibawa ke rumah sakit oleh orang sekitar.
jaemin yg mendengar kabar tentang kecelakaan renjun tentu saja sangat terpukul dan juga menyesal. dia sangat menyesal karena sudah melukai pria mungil yg sudah tiga tahun menemaninya.
"renjun, maafin gue. gue mohon bertahanlah!!" teriak jaemin frustasi.
di dalam sana renjun sedang di operasi karena benturan keras yg membuat pembengkakan pada pembuluh darahnya.
"bagaimana operasinya dok?" tanya jaemin saat sang dokter keluar dari ruang operasi.
"operasinya berjalan lancar, tp keadaan renjun masih sangat lemah, dan saat ini dia koma untuk waktu yg tidak bisa diketahui." ucap dokter.
jaemin tak bisa lagi membendung tangisannya. melihat renjun terkulai lemas dengan berbagai macam alat medis membuat hati jaemin sangat sesak.
"renjun maafin gue. tolong jangan seperti ini hiks. gue cinta sama lu, please tetap bertahan buat kita." gumam jaemin.
disisi lain, renjun merasa bingung. saat ini dia sedang berada disamping jaemin namun beberapa kali ia memegang jaemin selalu tak bisa, terlebih ia bisa melihat tubuhnya sendiri yg saat ini terbaring tak berdaya di ranjang rumah sakit.
"jaemin gue disini." teriak renjun frustasi tp sama sekali tak bisa membuat jaemin mendengarnya.
"ada apa sebenarnya sama gue hiks." gumam renjun.
"renjun, gue harus pulang. gue sayang sama lu ren, maafin gue." ucap jaemin dan mencium kening renjun kemudian pergi keluar ruangan.
"apa lu cuma sayang sama gue jaemin, apa lu gak cinta sama gue. hiks jangan pergi, gue takut disini sendirian." ucap renjun dengan sesegukkan.
dilain tempat saat ini lee jeno tengah berada di rumah sakit. dia ingin menjenguk saudaranya yg sedang sakit.
"hiks hiks."
setelah keluar dari ruangan sang tante, jeno melihat seorang pemuda menangis sendirian tengah malam di rumah sakit tentu saja bingung dan mencoba untuk menghampirinya. kalau gue sih kabur :v
"hay, lu kenapa nangis sendirian disini?" tanya jeno.
renjun yg merasa ada suara langsung mendongakkan kepalanya.
"lu ngomong sama gue?" tanya renjun dengan mengedip ngedipkan matanya lucu.
"yaiyalah, masa gue ngomong sama setan!" ucap jeno ketus.
"itu artinya lu bisa lihat gue?"
"gue punya mata, pastinya bisa liat lah. aneh lu."
"tapi cuma lu orang yg bisa liat gue." gumam renjun.
"hah? maksud lu, lu itu hantu!" tanya jeno sedikit takut.
"bukan, gue bukan hantu. gue itu arwah."
"jangan bercanda."
"dih, ganteng ganteng kok gila, ngomong sendiri." ucap beberapa orang yg kebetulan lewat di dekat jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
ghost👻✔✔
Short Storyini karangan ku sendiri. jika memang ada yg mirip dengan cerita orang maka maafkan. cerita di wattpad bukan hanya ratusan, tapi sangatlah bnyak. jika ada sedikit kesamaan maka itu wajar.