setelah selesai dengan mandi dan kegiatan wajibnya, jeno dikejutkan oleh beberapa anak kecil yg saat ini tengah meminum coca cola diruang tamunya.
"astaga renjun, lu ngapain bawa tuyul tuyul kesini." ucap jeno kesal.
"gue mungut mereka di jalan jen, kasian tau. tadi tuh mereka lagi pada ngamen di lampu merah tapi gak ada orang yg ngasih duit. pelit pelit emang dasar." adu renjun.
"ya mana ada orang ngasih duit, mereka kan hantu, gak keliatan. lagian darimana sejarahnya ada tuyul ngamen, biasanya kan maling." jawab jeno jengah.
"lu gimana sih jen, mereka kan mau nyari duit yg halal, harusnya di dukung dong!!" protes renjun.
"serah lu dah, gue pusing!! lama lama gue bisa jadi pawang setan dan apartemen gue ini jadi apartemen hantu." jawab jeno jengah.
"gitu dong, gak boleh jahat sama hantu, mereka juga butuh kasih sayang eaaakkkk." ucap renjun.
"btw temenin gue jalan jalan yuk jen?" lanjut renjun.
"ini udah jam 10 malem, mau jalan jalan kemana?"
"ke taman dekat sini aja, sekalian cari angin sama refreshing."
"angin dicari, masuk angin aja mampus lu."
"ya tinggal minta lu buat kerokin lah hehe." jawab renjun.
"yaudah ayok cepet. heh tuyul tuyul, jagain apartemen gue yah, jangan pada maling karena gue gak punya duit recehan." ucap jeno pada sang tuyul.
.
saat ini renjun dan jeno pun telah tiba di taman yg berada tak jauh dari apartemen jeno.
"langitnya bagus yah jen, gue pengen deh jadi bulan yg bisa dipuji dan disanjung sama banyak orang karena keindahannya." ucap renjun.
"bintang juga indah kok, karena setiap benda pasti memiliki kekurangan dan kelebihannya masing masing." jawab jeno.
"tapi bintang gak dilihat kalau cuma satu jen."
"hmm, oh iya ren, lu gak pengen gitu nemuin orang tua lu, gue mau kok kalau disuruh buat kasih pesan dari lu ke mereka, jadi perantara gitu." tanya jeno.
"ngapain? orang tua gue udah bahagia disurga jen, mungkin sekarang mereka udah jadi salah satu dari bintang bintang di atas langit sana." jelas renjun.
jeno yg mendengarnya pun merasa bersalah.
"maaf ren, gue gak bermaksud, jadi lu tinggal sendirian tanpa keluarga satupun disini?"
"gak papa kok. iyah gue tinggal sendirian. gue juga kerja part time buat biayain hidup selama disini. tapi sekarang gue bisa tenang sih karena ada lu, kan kalau pengen jajan tinggal minta hehe." jawab renjun.
"dasar. yaudah balik yuk, udah tengah malam." ajak jeno yg dijawab anggukan oleh renjun.
saat perjalanan pulang, karena tidak berhati hati, renjun pun terjatuh karena tersandung kakinya sendiri.
"Aww." Rintih renjun.
"Renjun, lu gak papa?"
"sakit jeno."
"lagian lu gak hati hati sih, masa arwah bisa jatuh kesandung kaki sendiri." ucap jeno yg dihadiahi pelototan tajam dari si manis.
Dengan cepat jeno pun menjongkokkan tubuhnya didepan renjun.
"naik, biar gue gendong." ucap jeno,
"gak usah, gue kan bisa ngilang."
"cepat renjun, kapan lagi kan bisa gendong hantu." tegas jeno.
Dengan terpaksa. Renjun pun menaikkan tubuhnya dipunggung jeno.
"lu gak pernah makan yah ren, enteng amat." Tanya jeno yg dibalas cubitan diperut jeno. Siapa lagi pelakunya jika bukan huang renjun.
"gue enteng karena gak kebanyakan dosa yah, gak kayak lu." jawab renjun sinis.
sesampainya di apartemen, jeno langsung mengambil air hangat dan juga handuk kecil untuk mengompres kaki renjun agar tidak bengkak.
Renjun yg melihat bagaimana telatennya jeno hanya bisa mengulum senyumnya. Saat bersama jeno, hatinya merasa sangat nyaman.
"gimana, masih sakit?" tanya jeno.
renjun hanya menggelengkan kepalanya.
"Maaf yah gak bisa buatin lu makan malam deh jadinya." ucap renjun merasa bersalah.
"Gak papa, Biarin gue yg masak kali ini." Ucap jeno.
"Lu bisa masak?"
"bisa lah kalau cuma buat ramen mah hehe" jawab jeno cengengesan.
"Jangan keseringan makan mie jeno, gak baik buat lambung." ucap renjun.
Jeno pun menuju dapur dan membuat ramen untuknya dan juga renjun. Tak menunggu waktu lama, ramen pun siap untuk disajikan.
"Ramen sudah selesai." ucap jeno.
Mereka berdua pun mulai memakannya.
"Kok asin yh." gumam jeno.
"lu pengen nikah berarti haha." ledek renjun.
"eh btw si bocil bocil pada kemana ren, kok ngilang?" tanya jeno.
"ya namanya juga hantu, jadi suka suka mereka lah mau pindah tempat dimana aja." jawab renjun
Karena lelah berjalan jalan, renjun pun tertidur disofa, padahal tadi di gendong wkwk. Jeno yg melihat itu pun langsung mengangkat renjun menuju kekamarnya.
"Selamat malam renjun." ucap jeno lembut
KAMU SEDANG MEMBACA
ghost👻✔✔
Kısa Hikayeini karangan ku sendiri. jika memang ada yg mirip dengan cerita orang maka maafkan. cerita di wattpad bukan hanya ratusan, tapi sangatlah bnyak. jika ada sedikit kesamaan maka itu wajar.