Rara Wijaya

53 6 2
                                    

"Baiklah, kita tutup perkuliahan hari" Suara Dosen membuyarkan lamunan ku. Aku yang tengah asik menulis naskah langsung mengemaskan alat tulisku dan memasukkannya kedalam tas ransel milikku.

Namaku Rara Wijaya, Gadis Pendiam yang suka menyendiri. Dan aku juga tidak suka keramaian. Entahlah, berada dalam kerumunan membuat nafasku sesak, dan takut. Aku juga merupakan mahasiswi baru disalah satu perguruan tinggi Negeri di Padang. Mengambil jurusan Sastra merupakan impianku sedari dulu, karena hobi ku adalah menulis cerita pendek atau hanya sekedar penggalan puisi.

***

Udara diluar gedung lembap, hujan lebat semalam masih menyisakan bekas nya. Sekarang sudah pukul 11 siang, namun matahari masih malu-malu menampakkan diri.

Aku yang menyadari ada kuliah tambahan sekitar pukul setengah 1 siang. Memilih untuk tidak pulang kerumah, karena jarak rumah juga lumayan jauh dari kampus.

Arah langkahku tertuju pada sebuah Kafe yang terletak tak jauh dari gerbang kampus, aku berjalan sendiri. Karena masih baru dan belum mengenal siapa-siapa selain teman satu kelasku.

"Mau pesan apa kak?" Tanya pelayan kafe.
"Kopi tanpa gulanya satu kak" jawab ku sembari melirik kursi mana yang hendak ku duduki.

Pilihanku jatuh pada satu kursi yang terletak dipojok kafe yang berhadapan langsung dengan jalan raya. Sepertinya pemandangan jalanan lembab, ditambah bisingnya suara kendaraan yang berpacu menggerus jalan raya. Sepertinya menarik menjadi inspirasi.

Tak lama kemudian kopi yang ku pesan sudah ada dihadapan ku.
Dengan menutup mata aku menyeruput kopi tanpa gula tersebut, aroma kopinya, rasa yang pahit selalu mampu membuatku ketagihan menikmatinya. Bukan tanpa alasan, dulu aku sangat menyukai kopi ditambah sentuhan beberapa sendok gula. Tapi entahlah semenjak kehidupan asmara yang jalani selalu pahit, aku juga memilih mengubah kebiasaan manis menjadi pahit.

Hati yang patah, dengan secangkir kopi panas tanpa gula berirama jalanan kota. Menjadi sedikit penenang saat luka terasa menganga menganga!

 Menjadi sedikit penenang saat luka terasa menganga menganga!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rara Wijaya

Belum Genap SetahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang