Bima Angkasa

25 5 0
                                    

"Hai Rara apa kabar?" Tanya seorang pria yang kini berdiri tepat disebelah ku.
Dia Bima Angkasa, laki-laki bajingan yang meninggalkan ku satu tahun lalu. Tanpa kepastian, tanpa kejelasan ia pergi. Padahal kami sudah menjalin kasih sejak SMP dan dia juga dulu berjanji akan menikahiku setelah lulus kuliah.
Mungkin baginya butuh waktu cukup lama bila menunggu ku lulus kuliah, walaupun kita sudah sama-sama berjanji untuk saling menunggu.

Tapi ternyata janji hanya sekedar penenang sesaat, agar pertanyaan yang sama tidak berulang.

"Aku minta maaf, aku mau kita kayak dulu lagi" Sambung Bima sembari memohon. Tapi aku tidak memperdulikan ucapannya, karena melihat wajahnya saja membuat mood ku menjadi tidak baik.

Dengan tenang aku berusaha menjawab pertanyaan Bima, aku anggap semua tidak pernah terjadi antara aku dan dia.

"Aku baik, tapi maaf. Kita gak bisa kayak dulu lagi. Permisi aku masih ada kelas" Jawab ku. Lalu berlalu meninggalkan Bima yang masih mematung disebelah tempat ku minum kopi.

Setelah beberapa saat berjalan aku melihat ke belakang dan mendapati Bima sepertinya sangat menyesali perbuatannya satu tahun lalu. Sudahlah, lagian aku juga sudah lupa pernah kenal dia.

Namun entah itu tulus atau tidak aku sangat tidak ingin kami kembali seperti dulu karena perlakuan Bima satu tahun lalu sulit sekali untuk aku memaafkannya lagi, apa lagi menerimanya kembali.

Namun entah itu tulus atau tidak aku sangat tidak ingin kami kembali seperti dulu karena perlakuan Bima satu tahun lalu sulit sekali untuk aku memaafkannya lagi, apa lagi menerimanya kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima Angkasa

Belum Genap SetahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang