~ Chapter 15

68 12 3
                                    

Seorang laki – laki dengan sedikit bercak darah di bajunya berjalan ke arah pria yang berada disebuah gudang

" beres bos anak itu sudah saya tembak dan sedang tak berdaya sekarang " ujar salah satu laki - laki itu dengan bangga

" bagus ini uang kalian " ujarnya sambil melemparkan segepok uang berwarna merah ke arah 2 orang anak buahnya itu, setelah mendapatkan upah 2 pria itu pergi dan meningglakan gudang tersebut

" satu rencana selesai tunggu rencana berikunya penghianat " ujar pria itu dengan tawa devilnya

     ~~~

Dengan rasa cemas seorang gadis berhijab biru mengendari motornya dengan kecepatan tinggi. Perempuan yang dulunya mantan ketua geng motor  itu dengan sangat cepat mengikuti ambulans yang mebawa seorang laki – laki di dalamnya

Setelah ambulans itu berhenti di sebuah rumah sakit, ia segera memarkirkan motornya dan mengikuti arah dimana laki – laki itu akan dibawa

Deven sudah dibawa masuk kearah ruang oprasi. Sam Gogo dan Friden tidak diperbolehkan masuk, terpaksa mereka harus menunggu Deven diluar.

Rasa cemas dan takut sangat dirasakkan mereka semua. Hari yang seharusnya membuat mereka meluangkan waktru bersama malah menjadi mala petaka bagi sahabat mereka

Dengan wajah yang sangat cemas Anneth, Joa dan Charissa berjalan menuju ruang oprasi Deven.

Para laki – laki berdiri dari tempat duduknya dan mempersilahkan para perempuan untuk duduk

Anneth sudah sangat lemas saat mendapat kabar bahwa Deven ditembak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab

Mata gadis itu menengok ke kiri dan kekanan seperti sedang mencari seseorang

" den Uwa mana ?? " tanya Anneth

" dia belum kesini neth " jawab Friden

Raut wajah Anneth berubah menjadi orang kebingungan, dan satu pertanyaan langsung terlintas di fikiranya. Jika Nashwa belum sempat ke rumah sakit ini, darimana ia tahu bahwa Deven masuk rumah sakit

~~~

Diwaktu yang berbeda seorang perempuan sedang berada di ruang administrasi RS untuk membayar biaya rumah sakit seorang pasien

" jadi semua berapa sus ?? "  tanya perempuan itu sambil mengambil dompet yang ada ditasnya

" untuk biaya sementara 10.000.000.000 mba tapi kemungkinan nanti ada tambahan biaya lagi" jawab suster itu dengan mengotak ngatik komputernya

" ini sus nomer hp saya, jika ada biaya yang harus pasien bayar hubungi saja nomor ini "  ujar nya lagi dengan memberikkan uang dan secarik kertas yang bertuliskan nomer ponsel miliknya

Setelah membayar semua biaya rumah sakit itu, ia berjalan ke arah pintu keluar dan menuju parkiran motor

" gue sayang sama lo ven, apa pun aka gue lakuin buat lo " tutur perempuan itu

                               ______________

                              # Continued #

~ UNCERTAIN ~ {Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang