~ Chapter 17

70 16 9
                                    

Seorang suster membawa nampan berisikkan makanan untuk Deven. Hampir 6 hari Deven selalu makan makanan rumah sakit yang rasanya sangat hambar itu

Dengan berbagai cara Anneth membujuk Deven untuk makan tepat waktu dan meminum obat secara teratur agar Deven lekas sembuh

Selama Deven dirumah sakit Anneth lah yang merawatnya. Dengan penuh kesabaran dan ketelatenannya, gadis iitu merawar Deven dengan sepenuh hati. Dari menyuapinya saat makan, selalu mengingatkannya minun obat, dan ia rela untuk tidak bersekolah demi merawat Deven

1 minggu sebelum kejadiaan tersebut orang tua Deven sedang berada di luar negeri, bahkan sampai sekarang mereka tidak mengetahui bahwa anaknya sedang terkena musibah. Deven sendiri juga tidak ingin merepotkan orang tuanya terus menerus

~~~

" obat nya diminum Dev " ujar Anneth dengan memberikkan beberapa butir obat kepada Deven

" Neth aku sembuhnya kapan sih " keluh Deven yang memandangi butiran obat ditangannya

" kalau kamu rutin minum obatnya pasti cepet sembuh kok Dev " kata Anneth

" ciee yang lagi berduaan " ledek Gogo yang masih berada diambang pintu

" kalian kapan dateng " tanya Anneth

" barusan sampai Neth lo tenang aja kita ngga ngupingin kalian berdua kok " jawab Charissa bermaksud menyindir

" apaan sih Cha " ucap Deven dan Anneth berbarengan

" lo kapan pulang Dev " tanya Nashwa

" belum tau Wa " jawab Deven yang asik memakan salad buah buatan Anneth

" dokter nya juga belum kasih kabar ke kita Wa " sambung Anneth. Nashwa hanya menganggukan kepalanya dan duduk di sofa bersama teman – teman yang lain

Seorang dokter laki laki memasukki ruangan Deven dengan membawa kertas hasil pemeriksaan ditangannya

" permisi semuanya disini saya akan menyampaikan kabar baik untuk kalian " ujar dokter itu dengan ekspresi wajah yang tampak bahagia

" kabar baiknya apa dok " ujar Nahwa sangat antusias

" pasien Deven sudah diperbolehkan pulang hari ini, dan ini hasil pemeriksaanya " kata dokter itu sambil menyerahkan secarik kertas ke rah Anneth

" terimakasih dokter sudah merawat saya " ujar Deven berterimakasih

" itu sudah tugas saya nak Deven, dan kamu harus berterimakasih kepada pacar mu ini karena dia juga sudah merawat mu dan menjaga selama kamu sakit disini " ucap dokter itu dengan menunjuk ke arah Anneth

" saya cuman sahabatnya dok bukan pacarnya Deven " elak Anneth yang sedikit malu

" macacihh " ejek Friden yang disusul tawa jail dari para sahabatnya

" kapan kamu tembak gadis itu dokter sangat mendukung kamu Deven, dan jangan lupa PJ nya harus sampai ke saya oke " kata dokter itu dengan berbisik di telinga Deven. Dokter itu tertawa geli saat melihat ekspresi wajah yang dari Deven, bagaimana tidak Deven sekarang benar benar malu dengan ucapan Dokter tadi, ditambah comblangan maut dari para sahabatnya

" aawww perut gue kok sakit gini sih " batin Nashwa dengan meremas perutnya yang sakit

" lo kenapa Wa " ucap Friden cemas

" eh ngga papa kok Den " gugup Nashwa

" yasudah saya pemisi dulu dan untuk Deven jangan lupa obatnya dihabiskan ya " ucap dokter itu dengan berjalan menuju pintu keluar

~~~

Dengan membagi tugas mereka semua membantu membereskan barang barang Deven untuk dibawa pulang kerumahnya.

Setelah mereka semua selesai membersihkan kamar Deven, Friden dan Sam segera pergi untuk mengambil mobilnya. Gogo dan yang lainnya menyusul Friden dengan membawa beberapa tas pakain milik Deven

Sedangkan Anneth mendorong kursi roda milik Deven, karena Deven belum diperbolehkan untuk banyak gerak karena jahitan dilengannya masih sangat rawan dan belum sepenuhnya mengerig

" makasih Neth " ucap Deven dengan senyum tulusnya

" sama sama Dev " balas Anneth disertai senyum manis dari bibirnya

Deven Annneth dan semua sahabatnya sudah berada di dalam mobil, dan mobil yang mereka gunakkan memang cukup besar agar bisa menampung mereka semua

Ditengah jalan ada satu mobil berwarna putih mengikuti mereka dan berusaha untuk memberhentikkan mobil mereka saat itu

" Sam ada yang ngikutin kita nih " ujar Friden yang melihat ke arah kaca sepion mobil. Sam yang masih fokus menyetir sedikit melihat ke arah kaca mobil, terynata benar ada sebuah mobil berwarna merah yang berusaha untuk menyalip mobil yang dikendarai Sam dari arah samping

" lo bawa mobilnya pelan pelan aja Sam " usul Gogo dan mendapat anggukan dari Sam

Sam berusaha untuk tetap fokus untuk menyetir mobil yang ia kendarai, meskipun mobil merah itu masih saja mengikuti mobel mereka. Saat mobil itu berada persis disebelah mobil Sam, dari dalam mobil ada seorang bertopeng hitam yang melemparkan satu buah batu ke arah mobil Deven dkk

Pyaaaarrrrrrtrrr

_______________

# Continued #

~ UNCERTAIN ~ {Revisi }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang