bagian satu

2.1K 328 229
                                    

Sweety Teacher

_______________________

Pcy X Dks (gs)

Jangan Lupa Votenya !!

Happy Reading 💞

_________________

Kyungsoo tidak akan bangun sendiri dari tidur lelapnya. Ia terlalu malas untuk sekedar membuka mata. Ia juga tidak peduli, jika telat masuk sekolah. Karena sesungguhnya ia malas untuk sekolah. Ia ingin menjadi tuan putri saja di rumah. Yang kerjanya makan, tidur dan santai.

Kerjaan Irene di pagi hari, selain mengurus Suaminya. Ia juga mengurus putri bar²nya. Ia membuka pintu kamar sang putri dengan terpaksa. Ia mendengus kesal, melihat putrinya layaknya kepompong. Berjalan menghentakkan kakinya, lalu menarik selimut tersebut dengan kasar.

"Kyungie bangun. Kamu tau ini jam berapa?"

"Tidak mau tau," sahutnya acuh.

Irene semakin kesal saja, ia menarik telinga Kyungsoo, membuat Kyungsoo menjerit kesakitan.

"Akkhhh, sakit mami!" ia langsung bangun dari tidurnya, menatap kesal sang mami.

"Apa?" tanya Irene acuh.

"Kyungie adukan mami pada KPAI. Mami sudah melakukan tindak kekerasan pada anak." ia berseloroh sambil mengusap telinganya yang sakit.

"Dih!! Memang mami peduli? Sayangnya tidak tuh. Bisa tidak, setiap pagi tuh, jangan suka ngajakin mami berdebat. Mami lelah Kyungie." ujarnya dengan nada penuh penekanan.

Kyungsoo mengedikkan bahunya acuh. "Mamiku yang cantik dan Aku sayangi. Kyung tidak pernah mengajak mami berdebat. Mami aja yang suka mulai duluan." sahutnya membantah dan tidak terima.

"Tuh kan, mulai lagi. Sudahlah! Cepat mandi sana. Papi sudah menunggu dari tadi. Hari ini, Kamu pergi di antar papi." pungkasnya mengalah demi berakhirnya perdebatan di pagi hari.

"Loh kok gitu sih, mi? Si bebek sama si soang mana?" tanyanya menatap sang mami dengan serius.

"Astaga nak. Itu Kakakmu punya nama loh. Jangan biasain begitu ah. Coba jadi anak gadis itu, bertutur kata yang baik, jangan bar² begitu." ia kembali menasehati putrinya.

Kyungsoo memutar bola matanya malas, "Jadi, debatnya lanjut lagi gitu?"

Irene menarik tangan Kyungsoo lalu mendudukkannya tepat di samping dirinya. Ia mengusap  rambut putrinya dengan lembut.

"Nak, Kamu tau, jodoh itu adalah cerminan dirimu. Kalau bentukan Kyungie model begini, nanti Kyungie dapatnya yang begitu juga. Emang Kyungie mau?"

"Dih! Mami ngeselin banget. Gak ada yang begituan mami. Percaya deh sama Aku. Jodoh Akutuh orangnya pintar, tampan, baik, kaya, tubuhnya tinggi, pokoknya paket lengkap deh." ujarnya menyombongkan diri sambil tersenyum manis.

"Memangnya modelan begitu, mau sama Kamu yang bentukkannya begini?" tanya Irene menatap tak percaya pada putrinya.

Kyungsoo mencebikkan bibirnya kesal, "Mami meremehkan Aku ya? Aku ini  cantik, seksi, imut, montok lagi. Ya, walau pun enggak pintar sih. Tapi, bisalah menggaet modelan begitu. Buktinya pacar Aku mau kok sama Aku, mami." adunya dengan suara merengek manja.

"Percaya diri sekali Kamu tuh. Mami dan papi, tidak akan percaya, jika Kamu belum mengenalkan kekasihmu pada mami dan papi. Hm-, apa guru Kamu yang kemayu itu masih suka ngejar Kamu?"

Sweety Teacher (Chansoo) {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang