Sweety Teacher (Chansoo) {END}

bagian sembilan

Sweety Teacher

_______________________

Pcy X Dks (gs)

Jangan Lupa Votenya !!

Happy Reading 💞

_________________

Cukup panjang. Semoga gak pada jenuh ya.
🤧

Rindu setengah mati sama chanyeol😭

Hari minggu adalah hari yang pas untuk bersantai ria. Itulah yang Kyungsoo lakukan. Bahkan, gadis bar² tersebut belum juga bangun dari tidurnya. Ia sedang asyik menjelajahi dunia mimpi. Tidak peduli, jika cairan demi cairan menetes dari sudut bibirnya. Dengan memeluk guling bersarungkan gambar pinguin, ia memeluknya dengan erat. Waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Ponselnya terus saja bergetar sejak pagi. Namun-, jangan salahkan siapapun, ia jika tidur memang seperti orang mati. Tidak akan mudah bangun begitu saja, kecuali jika ada keajiban datang tiba².

*****

Sosok jangkung itu tengah menunggu kabar dari sang kekasih. Ia terus saja menelpon kekasihnya, tapi tidak juga di angkat. Sebanyak 612 pesan, terabaikan begitu saja. Ia sudah mengirim pesan itu sejak malam hari. Kekasih bar²nya masih marah padanya. Alhasil, ia tidak di gubris semenjak pulang dari sekolah.

"Kakak harus ke rumahmu. Jika di biarkan terus begini, hubungan Kita tidak akan baik kedepannya. Kakak tidak mau kehilanganmu Kyungsoo."

Dengan tekat yang kuat, ia bergegas untuk pergi ke rumah kekasih bar²nya. Ia juga harus membawa sang kekasih kerumahnya, untuk bertemu orang tuanya. Karena, sejak seminggu yang lalu, orang tuanya terus saja merengek meminta bertemu dengan kekasihnya. Orang tuanya dengan sangat jujur, mengatakan jika mereka merindukan sang kekasih, bukan merindukannya. Ia memang seperti anak yang tidak di anggap, jika sudah menyangkut dengan sang kekasih.

Apakah ia marah? Tentu saja tidak. Ia malah senang, jika orang tuanya menyayangi sang kekasih. Walau, dirinya sendiri, tidak di anggap anak sekalipun. Itu tidak masalah untuknya.

*****

Si gadis cantik, imut, seksi, menggemaskan dan juga montok, namun sayangnya bar², ia masih bergumul dengan selimut tebal bergambar pinguin itu. Sudah berulang kali, ia mengusap cairan yang terus saja menetes. Suara ketukan pintu terdengar sangat kuat. Ia melenguh sebentar, lalu kembali menutupi seluruh tubuhnya.

"Yya!! Bar² bangun! Ini sudah jam 10 siang. Mau jadi apa Kamu ha?" teriak sang mami di depan pintu.

Tidak ada jawaban sama sekali. Si nyonya Do itu kembali meradang. Ia pun melakukan aksi menggedor pintu itu kembali.

Tok tok tok,

Tok tok tok

Tok tok tok

"Fyuhh!" dengan perasaan dongkol, ia bangun dari tidurnya. Ia dalam posisi duduk dan setengah sadar, dengan selimut yang masih menutupi tubuhnya.

"Bar², bangun nak. Kamu harus tau-, ayam pak sooman, semalam meninggal mendadak, karena kebanyakan tidur." ujarnya sang mami, menakuti putrinya, agar si bar² kesayangannya terbangun.