×[ 10 ]×

347 69 81
                                    

Chuuya P.O.V

Aku menepuk-nepuk dadaku beberapa kali berusaha meredakan batu mengerikan, ah sialan!

Apa-apaan paru-paruku ini?!

Kenapa rasanya sakit sekali, apa bunga krisan tumbuh disana?!

Ah tidak, ini bukan Hanahaki dan Hanahaki itu tidak ada.

Nafasku sudah tersenggal-senggal sejak pagi buta tadi dan sekarang sudah pukul 6 pagi tapi aku masih belum bisa turun dari ranjangku karna sibuk meredakan batukku yang mengerikan.

Ah sial, aku tidak mau Kaa-san tahu soal ini.

Sebisa mungkin aku turun dari ranjangku lalu mengacak-acak laci meja nakasku untuk mencari obatku, setelah menemukan obatnya aku segera menenggaknya dan batuknya mulai sedikit mereda.

Aku menghela nafas lega, walau dadaku masih terasa perih tapi setidaknya aku sudah tidak batuk-batuk lagi.

Ceklek

"Chuuya? Ya ampun kenapa baru bangun? Ayo cepat bersiap dan ayo sarapan bersama"Tegur Kaa-san dari ambang pintu kamarku, aku hanya nyengir lalu mengangguk.

"Baik Kaa-san, setelah ini aku akan turun".

Chuuya P.O.V end

☁️☀️☁️

Selama di sekolah Chuuya lebih banyak diam karna rasanya perih di dadanya benar-benar menyiksa, belum tenggorokannya yang sakit karna sejak pagi buta tadi terbatuk-batuk.

"Chuuya-kun? Kau baik-baik saja?"

Chuuya melirik ke arah sumber suara itu dan ternyata [Name] sudah berdiri di sampingnya sambil memiringkan kepalanya, wajah gadis itu terlihat cemas dan itu membuat Chuuya sedikit senang.

"Tch, apa maksud pertanyaanmu itu? Aku tidak pernah sakit!"Balas Chuuya ketus seperti biasanya, [Name] mendengus mencubit pipi kanan Chuuya.

"Jawab yang benar! Sejak tadi aku bisa mendengar nafasmu bodoh!"

"Ya kan karna aku hidup!"

"Tapi suaranya lebih berat daripada biasanya!"

"Bukan urusanmu, lebih baik kau urus saja pacarmu Dazai itu!"

Gadis itu mendengus.

"Aku ini khawatir padamu bodoh!"

Tidak perlu, itu hanya menambah lukaku saja.

Chuuya menghela nafas berat.

"Aku cuma tidak enak badan, puas?"

Chuuya bisa melihat gadis itu terlihat tersinggung dengan ucapan ketus Chuuya, pemuda itu menghela nafas berat (lagi) sedikit merasa bersalah karna menjadikan gadis itu sebagai sasaran emosi pribadinya padahal gadis itu tidak salah apa-apa.

Gadis itu tidak salah, karna sejak awal Chuuya tidak pernah menyatakan perasaannya.

"Maaf, pikiranku sedang kacau tolong jangan ganggu aku dulu"Ucap Chuuya lirih, [Name] memandangi Chuuya beberapa saat sebelum akhirnya menghela nafas.

"Baiklah, tapi kalau kau butuh orang untuk mendengar keluhanmu"

[Name] mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya pada kening Chuuya beberapa kali lalu tersenyum.

Sunshine || BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang