[ D R E A M ]

507 67 80
                                    

Play Musiknya buat dapet feel's nya asix asix(◕ᴗ◕✿)

Saat ini aku tidak mengerti sedang berada dimana, aku sedang berada dalam ruangan putih tanpa ada benda apapun ataupun siapapun disana.

Aku berputar mencoba mencari jalan keluar tapi kamu seperti menelusuri lorong tak berujung hingga akhirnya aku lelah dan mulai berhenti memejamkan mataku sejenak.

Begitu membuka mataku lagi, aku tiba-tiba sudah berada di pematang rumput dimana aku biasa bertemu dengan Chuuya.

"[Name]"

Suara itu!

Aku berbalik takut-takut dan benarlah semua perkiraanku!

Dia disini! Dia tersenyum padaku dengan senyuman favoritku sambil merentangkan kedua tangannya.

Tanpa menunggu aba-aba, aku langsung memeluk erat tubuh pemuda itu menumpahkan semua tangisanku yang selama seminggu ini sudah habis untuk menangisi pemuda ini.

Pemuda itu tersenyum membalas pelukanku lalu mengelus suraiku lembut, aku menangis! Pelukan ini begitu nyata! Dan aku merindukan pelukan ini.

Sesaat kemudian, dia menangkupkan kedua tangannya pada pipiku lalu tertawa kecil menyeka air mataku lembut.

"Dasar, sejak kapan kau jadi secengeng ini?"

Aku menyeka air mataku kasar lalu mendengus, apa-apaan ucapannya itu?!.

"Ini gara-gara kau bodoh!"

"Cih, bisa-bisanya kau masih mengataiku bodoh!"

Sesaat kemudian kami terdiam baru tertawa, kami pun duduk di bawah pohon rindang seperti biasanya menikmati senja seperti dulu.

Kugenggam erat tangan pemuda itu dan pemuda itu membiarkanku tetap menyandarkan kepalaku pada pundaknya.

"Aku merindukanmu Chuuya-kun"Bisikku tiba-tiba, Chuuya merona malu lalu membuang muka.

"C-Cih, dasar aneh!"

Aku kembali meremas tangan pemuda itu, sekali lagi aku tidak ingin kehilangan pemua ini.

"Aku mencintaimu Chuuya-kun, bisakah kau kembali padaku lagi? Seminggu lalu itu cuma mimpi burukku kan?"

"..."

Aku kembali mengangkat kepalaku lalu duduk menghadap Chuuya, pemuda itu masih diam menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Jawab aku Chuuya-kun!"

"Kita sudah tidak bisa kembali lagi, ah tidak! Maksudnya aku, kita sudah tidak bisa mengulang atau mulai apapun, aku sudah berakhir"

Aku tahu itu! Tapi aku tidak mau Chuuya menghilangkan lagi setelah aku menyadari semua perasaan menyesakkan ini!

"Bagaimana bisa kau membiarkanku membawa perasaan ini sendiri?! Kenapa?! Kenapa disaat aku sudah siap membagi perasaan denganmu, kau justru pergi?! Kenapa?!"

"[Name]"

Chuuya mengelus pipiku lembut sambil menatapku nanar.

"Maaf, aku tidak pernah menceritakan soal penyakit turunan dari mendiang ayahku ini"

"Bukan itu! Aku tidak peduli soal darimana penyakitmu itu! Aku benci kenapa kau pergi waktu itu? Kenapa? Kenapa kau mengacuhkanku? Kenapa kau berhenti peduli padaku? Kena-"

"Karna kau milik Dazai waktu itu, aku tidak ada hak untuk memaksamu tinggal"

Aku terdiam, Chuuya benar! Dia lah yang bodoh karna menetap dengan pemuda yang jelas-jelas hanya menjadikannya tempat singgah, bukan menetap.

"Maafkan aku Chuuya-kun"

Aku meremas baju yang dikenakan pemuda itu lalu menempelkan kepalaku pada dadanya.

"Maafkan aku yang tidak pernah mengerti soalmu padahal kau selalu mengerti soal diriku, maafkan aku yang selalu menyakitimu padahal kau selalu berusaha menyembuhkan lukaku, maafkan aku yang terlambat menyatakan perasaanku"

Chuuya tertawa kecil memelukku erat lalu mencium keningku.

"Maafmu aku terima"

Sesaat kemudian Chuuya bangkit dan mundur beberapa langkah, menempelkan topi fedoranya pada kepalaku.

Sesaat kemudian Chuuya bangkit dan mundur beberapa langkah, menempelkan topi fedoranya pada kepalaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku pergi sekarang, selamat tinggal [Name]"

Sesaat kemudian pandanganku mulai mengabur padahal tanganku berusaha meraih Chuuya yang semakin hilang di telan serpihan cahaya dan begitu aku membuka mata, aku tersadar sudah berada di dalam kamarku dengan berurai air mata.

Kupeluk erat bantalku, berter

iak tertahan dalam rengkuhan bantalku sendiri.

"Terima kasih untuk segalanya Chuuya-kun, i meet you in other side".

You are my sunshine

My only sunshine

You make me happy

When skies are gray

You don't know how dear

So much i love you

Please don't take my sunshine away


️⛅The End⛅☁️


Sunshine || BSDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang