.
Saking seringnya bermain kamera dan mengabaikan para kekasih, seorang fotografer dilaknat pacar terakhirnya, bahwa dunia foto akan membuatnya merana. Lelaki itu tertawa saja, merasa kecemburuan wanita itu bodoh; foto sudah jadi hobi dan jalan hidupnya sejak ia remaja, bahkan jauh sebelum dirinya mengenal cinta.Tapi di suatu hari, ia merana karena foto, dan lelaki itu mulai mengamini bahwa kutukan seorang wanita terbukti cukup poten.
Lelaki itu dikutuk sebuah foto lama yang tak sengaja ditemukan dalam album tua kakeknya. Foto hitam putih yang sudah menguning, berlatar desa yang sudah tiada, dengan model yang mungkin sudah mati tua. Pemuda dalam foto memiliki mata hitam sedalam kolam yang gelap, berdiri di sebuah kebun mawar yang tengahnya bolong dimakan ngengat. Ia memakai baju pendeta sederhana dengan rosario di leher.
Foto itu mulai rusak tapi tak ada sedikitpun noda di figur si pendeta, sosoknya sebersih mawar putih, tak tersentuh.Kakeknya sudah tiada dan para kerabat yang paling tua tidak ada yang tahu siapa nama si pendeta muda, atau hubungannya dengan si kakek.
Apa yang terambil dalam foto akan abadi selamanya, tapi foto tak bisa menyebutkan nama.
Ia jatuh cinta pada pendeta di kebun mawar, dan setelah tiga kekasih juga dua istri dalam kurun waktu sepuluh tahun, cinta sang fotografer belum juga luntur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost Love, But Not Quite [BXB]
Short StoryEntah itu sepotong wajah, atau selintas suaramu, atau hangat dalam sentuhan tanganmu. Kau bisa terus bersamaku, atau menghilang bersama waktu. Mungkin tidak pernah berkembang lebih dari sebuah pertemuan berkesan. -- Potongan-potongan kisah pendek BL...