survival

110 21 0
                                    

.

Dungeon raid kali ini benar-benar kacau. Party mereka terkepung pasukan zombie di dalam gua; sisa enam ksatria dari sepuluh yang masuk.

Di sebuah wilayah aman, healer wanita menyalakan sebatang lilin dan mereka beristirahat sebentar, mengatur napas. Semua duduk melingkari api lilin bagai laron terpukau cahaya; senjata-senjata penuh nanah dan darah berada di pangkuan atau tergeletak saja, sama babak belur dengan para pemilik.

Rogue memulai obrolan dengan sesuatu yang ringan, berusaha menurunkan tensi, namun ketegangan suasana mengubah canda tawa menjadi kontemplasi. Pada akhirnya mereka berefleksi-- akan hidup, akan apa yang mereka lakukan bila berhasil keluar hidup-hidup.

Paladin mereka yang tampan dan bisa diandalkan mengaku, kalau berhasil mencapai pintu hidup-hidup bersama  orang yang ia cintai, ia akan melamarnya; semua terkejut, karena baru kali ini si Paladin memberi petunjuk akan siapa pencuri hatinya sejak lama. Para anggota yang tidak tahu berspekulasi kalau yang dimaksud adalah sang healer wanita, satu-satunya primadona tersisa, sebab siapa lagi?

Rogue menyikut temannya itu, menggoda. Sang Paladin diam saja, stoik seperti biasa.

Primadona mereka tidak berhasil keluar dari dungeon.

Di hari pemakamannya hujan turun seharian. Hanya ada Rogue dan sang Paladin yang masih tinggal. Dua payung terbuka di depan nisan yang masih baru dan sang Paladin tahu kalau Rogue diam-diam mencintai wanita itu.

Di perjalanan pulang, mereka bisu untuk waktu yang lama sampai sang Rogue menggumam lirih sekali, "Apa yang akan kau lakukan setelah ini?"

Keduanya bertatapan.

"Menikahlah denganku."

Almost Love, But Not Quite [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang