different perspective

123 19 3
                                    

.

Lukisan malaikat ini, gumammu pada suatu pagi, ketika kita mengunjungi museum ayahmu yang baru buka, kalau dilihat dari sudut berbeda akan berubah jadi lukisan setan.

Benarkah? tanyaku padamu, lalu kuubah sudut pandang, memandang dari sudut yang kau lihat. Tapi seberapa seringpun kulihat dari berbagai sisi, lukisan di dinding putih tidak berubah-- masih menampakkan malaikat yang sama, dengan dua sayap terentang di tengah sebuah kolam. Malaikat berwajah sama denganmu. Modelnya memang dirimu, siapapun bisa melihatnya.

Ayahmu adalah pelukis terkenal namun antisosial, hanya dekat dengan darah dagingnya sendiri. Tiap kali kukunjungi museum itu, bahkan setelah kita tidak berteman lagi, terutama setelah kita tidak berteman lagi, dapat kulihat wajahmu di lukisan baru. Di dalam pigura ada kau yang tertawa, kau yang merenung, kau yang tercenung di tengah bunga-bunga abstrak.

Setiap kali kupandangi lukisan malaikat itu, aku teringat obrolan kita bertahun-tahun lalu. Akhir-akhir ini kusadari kalau kau sebenarnya benci lukisan ini.

Kau benci dilukis. Atau kau benci ayahmu.

Sudah dua tahun sejak kau bunuh diri bersama dengannya. Polisi tidak pernah yakin apakah itu bunuh diri atau pembunuhan-- kematianmu sedemikian rupa hingga bisa berubah makna, bunuh diri atau dibunuh, tergantung sudut pandang.

Suatu saat, mungkin aku akan melihat setan dalam lukisan itu. Jauh lebih baik daripada malaikat yang tragis. 


Almost Love, But Not Quite [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang