♪
It could be weird, but I think I'm into it
You know I'm one for the overly passionate
I like you, and I loved him
We could all be the best kind of friends__________
KELAS Pengantar Dasar-dasar Pancasila menjadi waktu yang paling ditunggu oleh Kevin sepanjang minggu.
Cowok itu memainkan kunci mobil, memutarnya di jari telunjuk sambil berjalan ringan menyebrangi lapangan parkir Perpus Pusat UI, tak sadar akan gerak-geriknya yang sedari tadi diperhatikan dari belakang. Punggung Kevin berkelok di lorong, siap menaiki tangga.
"Dorr!!"
"...." Kevin memperhatikan tersangka yang baru saja mengejutkannya. Jatung lelaki itu berhenti berdetak sedetik.
"Kok ngga kaget sih, Kev?" Karamel protes melihat respon Kevin yang tak berubah sama sekali. Cowok itu berkedip-kedip sesaat.
"Eh iya, wah ... aku kaget." Kevin tersenyum manis. Entah sejak kapan dia lemas ber-aku-ria dengan pacar palsu semalamnya itu. Karamel.
"Lau mah ngegaring aja tetep cakep ye, Kepin. Lu makan ape sih di rumah?" Eliot menyeletuk sambil merangkul bahu Kevin, diikuti Karamel yang mengintil di belakang mereka, tersenyum lebar melihat keakraban Kevin dan Eliot.
"Makan nasi," jawab Kevin polos.
"Pake lauk apa?" Eliot kembali bertanya, jayus.
"Tadi sih makan nasi goreng sama telor." Kevin menjawab dengan tabah.
"Kalian nih uwu banget sih obrolannya, nanya-nanyain makan apa." Karamel berkata gemas sambil terus memperhatikan Kevin dan Eliot. "Jadi ngapal," lanjut Karamel.
"Ngapal? Maksud lau nge-ship, Mel?" Eliot menimpali sambil melirik kearah Karamel sesekali.
"Ho-oh," jawab Karamel.
"Nge-ship artinya apaan?" Kevin bertanya dengan polos.
"Jadi, gue itu ngedukung elu sama Eliot, Kev," jelas Karamel.
"Ngedukung? Emangnya kita lagi nyaleg?" Kevin bertanya, lagi, dengan polosnya.
"BAHAHAHAHA!" Eliot tak tahan menggelegarkan tawanya.
"Heh mulut TOA! Budeg gue lama-lama dengerin volume lu yang ngalahin gledek!" Karamel protes sambil menggosok telinganya. Gadis itu yakin kalau ia mendengar suara dengingan fatal.
"Bodo amet, mulut-mulut gue!" Eliot menjawab acuh.
"Wah bener-bener minta di ...." Karamel menjambak rambut gondrong Eliot dengan gemas, membuat lelaki tambun itu mengaduh seketika.
Setelah melepaskan rambut Eliot dari cengkeraman jemari, Karamel melesat sekencang-kencangnya ke arah kelas tujuan.
"Eh! Heh!! Balik sini lo!!! Temen durhaka!!" Gelegar suara Eliot kembali terdengar, kali ini diikuti tubuh gempalnya yang berlari dengan tergopoh. Kevin hanya bisa melepas tawa melihat kelakuan aneh dua sahabat barunya itu.
Dan suasana pun pecah, Karamel dan Eliot yang beradu mulut karena permasalahan tak jelas itu pun sudah mulai menjadi pemandangan yang familiar di muka Kevin. Cowok itu tersenyum memperhatikan. Saat ini, Karamel dan Eliot mulai saling menjambak rambut satu sama lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/242692188-288-k485351.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Kevin (𝘌𝘕𝘋)
RomanceKevin Tjahyadewa, merupakan anak bungsu dari keluarga advokat-notaris pemilik firma hukum 'Tjahyadewa and Sons' yang berkuliah di jurusan Kriminologi UI. Seorang introver yang suka sendirian, damai dan tenang dalam gelembungnya. Hidup Kevin yang sta...