Chapter 3 : Semua Bermula Dari Dirimu

338 33 14
                                    

Aku tidak ingin menerima cinta yang lain
Bagiku kamu adalah cukup
Aku tidak ingin menghabiskan waktuku dengan insan yang lain
Bagiku kamu adalah satu
Semua bermula dari dirimu
Dan aku akan mengakhirinya bersama dengan dirimu pula
Tidak berubah inginku itu hingga kini dan sampai kapan pun
Andai pun kita tidak ditakdirkan untuk bersama
Izinkan aku untuk menyentuh hatimu sekali saja
Andai pun kita tidak dapat menjalani waktu yang ada dengan ritme yang sama
Izinkan aku untuk sebentar saja berdua denganmu
Aku ingin kita melangkah bersama walaupun itu hanya sesaat
Karena bagiku kamu ada rasa
Rasa yang ada di jiwaku sampai kapan pun

Tembagapura, Papua
Saat kabut tipis dan udara dingin masih mencumbui jiwaku
05.19 WIT

~Erland Rajaswa~

Erland Rajaswa tampak sedang menikmati kesendiriannya sekarang. Pagi-pagi buta seperti ini ia sudah berolahraga mengelilingi distrik tempatnya tinggal. Meskipun dingin tapi tampak tubuh lelaki itu mulai berkeringat. Kabut tipis dan juga dinginnya udara pagi tidak ia hiraukan. Sementara di kejauhan tampak Puncak Carstensz seperti sedang mengawasinya.

Ya....pagi ini Tembagapura masih terlelap. Bahkan matahari pun seperti enggan beranjak dari peraduannya.

Tembagapura adalah distrik yang terletak di bagian tengah Papua, Mimika pada rangkaian pegunungan Sudirman, berada pada ketinggian lebih dari 2000 m di atas permukaan laut dan tidak jauh dari Puncak Carstensz, yaitu puncak tertinggi di Oceania.

"Dalam hitungan hari aku akan meninggalkan tempat paling indah di muka bumi ini" gumam Erland

"Termasuk meninggalkan John rekan kerjaku yang sangat perhatian kepadaku. Namun sayang, aku tidak pernah membalas segala bentuk perhatian dan juga rasa darinya itu karena jujur hatiku masih penuh dengan bayang-bayang indah Kenan Mahendra, kakak kelasku dulu saat aku masih menjadi mahasiswa"

"Maafkan aku John. Sebentar lagi aku akan pergi dan meninggalmu dan juga kebersamaan kita yang aku anggap biasa saja"

Lalu tidak lama tampak lelaki bermata biru itu duduk di sebuah batu besar untuk beristirahat. Dipandanginya sosok angkuh Puncak Carstensz yang perlahan mulai hilang siluetnya karena matahari tampaknya mulai malu-malu untuk memberikan sinarnya di Tembagapura.

"Semoga aku dapat kembali ke sini dengan orang yang benar-benar aku impikan. Tunggu aku hingga aku kembali lagi wahai Carstensz yang indah....!!!" gumam Erland di dalam hati.

******

Aku duduk sambil menikmati coklat panasku di samping lelaki gagah berkulit eksotis yang usianya kurang lebih sama denganku. Lelaki yang kemarin sore mengabarkanku dan mengajakku menghabiskan weekend ini bersama.

Ya...saat ini aku sudah duduk berdampingan dengan Aldy Wardhana di sebuah bukit yang tidak terlalu jauh dari Jakarta. Sementara kota Bogor tampak indah di kejauhan. Weekend ini ternyata Aldy mengajakku untuk menemaninya pergi ke Bogor dan karena waktuku memang sedang kosong maka aku iyakan saja ajakannya kemarin.

"Ranu..."

"Iya Al..."

"Sudah lama kamu sendiri?" tanya Aldy tiba-tiba kepadaku

"Maksud kamu Al?" tanyaku balik kepadanya. Aku benar-benar tidak tahu maksud dari pertanyaannya tadi.

"Maaf...maaf Ranu. Lupakan saja...!" ujar Aldy gugup

"Hahaha...kamu ini kenapa Al?" tanyaku

"Nggak, aku nggak kenapa-kenapa kok" ujarnya lagi

"Maksud aku...maaf...kamu sudah berkeluarga kah? Are you married?" tanya Aldy lagi setelah kulihat ia berhasil mengatasi rasa gugupnya

Lelaki Dari Ujung MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang