Chapter 5 : Cinta Akan Menemukan Waktunya, Nanti...!!!

247 29 10
                                    

Ada debaran indah di hatiku saat ia menatap tajam ke arah mataku
Beningnya pendaran mata seorang pencinta begitu dalam menusuk relung  jiwaku
Ada sejuta makna yang tidak dapat aku artikan di sana
Sejuta makna yang hanya diketahui oleh sang pemilik mata indah itu
Duhai sang rupawan...
Apa yang kau lakukan pada jiwaku yang rapuh ini?
Apa yang kau lakukan pada hatiku yang beku ini?
Apa yang kau lakukan pada diriku yang kesepian ini?
Janganlah terlalu berharap atas apa yang engkau inginkan
Karena aku tidak mau ada kecewa di ujung cerita
Karena aku tidak mau ada rasa sakit di akhirnya
Karena hingga saat ini aku masih tidak percaya apa itu cinta

Jakarta, di ujungnya
Ketika aku sedang berbincang dengan senja yang baru saja tiba
17.16 WIB

~Ranu Alamsyah~

Aku menghentikan sejenak langkah kakiku tepat di depan gerbang sekolahku pagi ini ketika kulihat seorang lelaki yang tiba-tiba berdiri dari duduknya dan tersenyum ke arahku. Seorang laki-laki berkemeja biru itu tersenyum sambil memandang ke arahku tajam sekali. Aku kenal dengan sosok lelaki  perawakan yang bisa dibilang hampir proposional itu. Lelaki dengan otot-otot tubuh yang sedikit terbentuk dan tersamar di balik kemeja birunya itu hanya tersenyum sambil tetap menatapku di depan gerbang sekolahku.

Lelaki yang banyak berubah secara tampilan fisik. Lebih dewasa dan berkharisma sekarang tapi aku masih ingat siapa dia.

Ada keterkejutan bukan main ketika aku melihat lelaki itu kembali. Ya...banyak kenangan antara aku, Kenan dan lelaki yang saat ini sedang berdiri di pintu gerbang sekolahku itu, dulu. Ya dulu sekali ketika aku mulai menjalin komitmen dengan Kenan sebagai sepasang kekasih.

Entah apa yang membuat lelaki itu kembali ke Jakarta dan saat ini ada di hadapanku dan sebentar lagi aku akan ada di hadapannya. Bergegas aku menyimpan rasa terkejutku ini dan berusaha untuk bersikap biasa saja ketika nanti aku ada di hadapannya. Berusaha agar seolah-olah aku sudah melupakan semua yang terjadi dulu dengan lelaki itu.

"Erland...!!!"

"Ya itu adalah Erland Rajaswa. Aku masih sangat mengenali lelaki itu. Tapi banyak sekali perubahan di dirinya"

"Tubuhnya lebih berisi dibanding dulu ketika aku terakhir bertemu dengannya. Lebih dewasa sekarang dia"

Aku kembali melangkahkan kakiku mendekati gerbang sekolahku sekaligus mendekati Erland yang berdiri mematung di sana.

"Mas Ranu....!!!" ucap lelaki tampan di hadapanku ini tepat ketika aku sampai di dekatnya

"Erland...!!!"

"Apa kabar Mas?" tanya Erland sambil meraih jemari tanganku dan menciumnya.

"Sopan sekali lelaki ini sekarang. Sangat berbeda dengan sikapnya dulu" gumamku di dalam hati.

"Aku baik Er...wow...surprise ini...!!!Ada angin apa gerangan? Kamu bagaimana kabarnya?"tanyaku sambil menepuk bahu kekar lelaki ini.

Lelaki berambut ikat dan dengan bulu-bulu halus di pipi dan juga dagunya yang terlihat kebiruan karena habis bercukur ini kembali tersenyum kepadaku. Aku benar-benar terkesima dengan perubahan fisik dari lelaki yang sangat aku kenal dulu. Wajahnya juga lebih terlihat tampan sekarang.

"Saya baik juga Mas Ranu. Sangat baik. Lama tidak bertemu kita ya Mas? " ucap Erland

"Iya Er...lama...lama sekali" ujarku

"Mas ngajar hari ini?" tanya Erland lagi kepadaku

"Hari ini aku tidak ada jam ngajar Er. Cuma suntuk aja di rumah. Jadinya aku ke sekolah. Kenapa?" tanyaku balik kepadanya.

Lelaki Dari Ujung MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang