𖥻ꦼꦽ➮DADDY ໋᳝݊ᬹᬵᭂ [SELESAI!] ✔

♧CHAPTER TWO♧

VOMENT YAH GAN!

Happy Reading

"Haruto, dimana adikmu?"

"Mungkin sedang tidur dikamarnya." Balas haruto seadanya.

"Dad minta tolong, Bangunkan adikmu dan minta dia untuk bersiap-siap. Kau juga. "

"Kita akan kemana dad? "

"Makan malam diluar"

"Tumben sekali,biasanya Dad memilih bersama Kertas putih dengan ketikan aneh diatasnya sepanjang malam daripada makan malam diluar" sindir Haruto.

"Hmm,Begitulah. Sekarang cepat bersiap ,Daddy tunggu"

Setelahnya Jaehyuk mendudukkan pantatnya disofa sembari mengecek Ponselnya.

Haruto menghela nafas,lalu berjalan menaiki tangga menuju letak kamar nya dan Junghwan.

Haruto mengetuk pintu kamar dengan pintu yang berwarna biru,kamar adiknya. Tak tunggu lama,pintunya terbuka menampilkan wajah bantal adiknya itu.

"Ada apa kak? "

"Bersiap-Siaplah,Daddy akan mengajak kita makan malam diluar " ucap Haruto malas.

"Beneran?!! " tanya Junghwan yang tiba-tiba terlihat antusias.

"Iya, sana mandi. Bau jhigong"

"Kaka keterlaluann~ "

"Eyyy~ "

"Kaka punya simpanan~ "

"Jan dilanjut , cepat mandi kalo mau ikut" ucap Haruto sembari mengibas-ibaskan tangannya,layaknya mengusir sang adik.

Junghwan mengangguk dan menutup pintu kamarnya. Melihat itu Haruto juga beranjak menuju kamar nya untuk bersiap juga.

°°°•○•○•°°°

"Sudah sampai,ayo turun"

Tuan Hamada membuka pintu mobil disamping kemudi guna membujuk anaknya untuk turun dari mobil dan segera masuk kedalam restoran.

"Kenapa tidak besok saja Pah,kita baru tiba tadi siang loh.." keluh Pemuda manis dengan lesung pipit dikedua pipi nya.

"Lebih cepat lebih baik. Selagi bisa melakukannya sekarang kenapa harus menunda" ucap seunghyun sembari melepas selfbet anaknya.

"Ck,omongan bijak macam apa itu? Menyebalkan"

"Keluar sendiri atau papa gendong? Hm? "

"Aish! Iya asa keluar sendiri " ucap Asahi kesal.

Mendengar itu Tuan hamada berjalan duluan memasuki restoran,tak khawatir anak itu akan kabur karena ini dikorea bukan Di Jepang.

"Dasar tua! Asa ditinggal ! " gerutu asahi,sembari keluar dari mobil dan menutup pintu mobil ayahnya itu dengan keras.

Baru saja ia ingin melangkahkan kaki bantetnya, ia sudah tergeletak bersama anak laki-laki yang baru saja menabraknya.