jebakan?

140 14 0
                                    

keesokan harinya, yunaa terbangun dari tidurnya. Melihat Sehun yang tengah berbaring tanpa pakaian hanya dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Semalam bukanlah mimpi, ia benar-benar melakukan ini padaku, tetapi kenapa ia melakukan ini setelah aku mengandung anak orang lain."

"Apa yang harus aku lakukan, kenapa kehidupan ku sangat rumit seperti ini, semua orang bahkan menindas ku."-ucap Dilraba menangis terisak menggemai kamar tersebut.

Tiba-tiba Sehun terbangun dari tidurnya mendengar suara seseorang yang menangis, ia pun langsung beranjak

"Yunaa?"-sontak Sehun mendekati yunaa membuat yunaa berteriak

"Jangan mendekat!"

"Yunaa kenapa kau menangis?"

"Seharusnya kau bercermin, apa yang telah kau lakukan semuanya terhadap ku, kau sudah keterlaluan, bahkan kau menutupi kehamilan ku dari diriku sendiri, Sehun apa aku selalu terlihat seperti seorang istri yang bodoh di mata mu?"-ucap yunaa dengan suara seraknya membuat Sehun terkejut dan terdiam melihatnya dengan air mata yang mengalir deras membasahi pipinya.

"Sehun kenapa kau diam saja? Kau menutupi kehamilan ku karena kau ingin mengejek ku? Atau kau sengaja melakukan ini agar aku frustasi dan meninggalkan mu! Seperti itu kah dirimu? kau melakukan cara kotor untuk membuat ku pergi dari kehidupan mu, jika kau ingin melakukan itu kau tak perlu melakukan cara yang kotor seperti ini, aku akan pergi dari kehidupan mu, tanpa menggangu mu lagi. Apa kau tau kau telah membuat hidup ku sangat hancur, semua orang di luar sana bahkan menindas ku dan kau tidak lebih buruk dari mereka semua."-sontak yunaa membuat Sehun langsung reflek memeluknya

"Yunaa maafkan aku, semua ini salah paham. Aku bisa menjelaskan semuanya padamu."

"Sehun lepaskan aku"-sontak yunaa mendorong tubuh sehun

"semua ini sudah terlambat, aku akan pergi seperti apa yang kau inginkan."-ucap yunaa lalu beranjak dari tempat tidurnya.

"Yunaa kau mau kemana? Kau tidak boleh keluar tanpa perintah dariku."-ucapnya sehun pada yunaa yang tengah sibuk merapikan pakaian.

"Kau bukan seseorang yang aku harus hormati lagi saat ini, jadi kau tidak bisa melarang ku kemana pun aku pergi, aku akan secepatnya menyelesaikan penceraian diantara kita."-ucap yunaa lalu berjalan menuju keluar kamarnya.

"Semua ini sudah menjadi jalan Ku, aku harus kuat menghadapinya bagaimana pun caranya aku akan membesarkan anak ini"-batin yunaa.

"Yunaa jika kau berani melangkah keluar aku akan membuat mu hidup menderita diluar sana."-triak Sehun yang tak diaruhkan oleh yunaa ia tetap fokus pada jalannya menuruni anak tangga.

"Lakukanlah, di dalam ataupun diluar rumah itu sama saja, kau akan tetap membuat hidup ku menderita, itu memang sudah menjadi sifat mu, yang tak pernah bisa menghargai seseorang."

"Brengsek."

"Apa yang terjadi semalam? Sepertinya ada yang menjebak ku."-batin Sehun mengingat sesuatu.

"Saat ini yunaa sudah mengetahui kenyataan bahwa ia sedang hamil. Aku harus secepatnya menyelesaikan tujuan ku sebelum semuanya terlambat."

Sehun pun langsung bergegas mengambil ponselnya untuk menghubungi asistennya yang bernama jeha.

Tuuttttuuuuut.

"Hallo tuan, ada yang bisa ku bantu?"

"Cari tau kemana yunaa pergi membawa anak ku, terus awasi ia jangan sampai terluka sedikitpun, jika itu terjadi kau yang akan aku habisi."

Marriage In ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang