menatap langit.

115 17 6
                                    

"Yunaa jangan seperti ini lagi, kau tak boleh menghadapi ini semua sendiri, kau punya aku, buat aku menjadi teman yang berguna untuk mu ya."

"Elsha terimakasih, aku beruntung memiliki teman seperti mu."

"Teman memang harus saling membantu."

____________

Sesampainya di tujuan Sehun dan Seoul pun menuruni mobil.

"Akhirnya, aku bisa memiliki Sehun, aku tak akan membiarkan wanita itu terus berada di sampingnya. Aku akan menyingkirkan nya perlahan."-batin Seoul sambil menoleh Sehun dengan senyum semlirik nya.

___________

"Perusahaan Seoul sudah jatuh ke tangan ku. Selanjutnya aku akan mencari tahu keberadaan yunaa. Aku akan membawa yunaa kembali kepelukan ku dan meninggalkan mereka semua. Aku sudah sangat muak dengan semua permainan ini."-ucapnya suho di dalam ruangannya.

____________

Usai menyelesaikan urusannya Sehun dan Seoul pun berjalan keluar menuju mobil.

"Aku sudah turuti apa yang kau inginkan. Kau harus tepati janji mu."

"Sehun kau tenang saja, aku tidak akan mengecewakan hasil jerih payah mu selama ini."

********

beberapa hari kemudian.

Yunaa tengah berjalan keluar menikmati udara segar, yunaa tak menyangka semuanya berlalu begitu cepat kandungannya pun sudah semakin terlihat membuatnya harus memakai pakaian yang lebih besar.

"Aku mengurung diri di kamar karena aku merasa takut ia mencari ku, tetapi nyatanya tidak sesuai apa yang aku pikirkan, ia sama sekali tidak perduli dengan ku, semakin aku ingin melupakanya semakin aku mengingatnya. Bagaimana pun kita memang diajarkan untuk mengingat sesuatu bukan melupakan, aku harus terus berfikir positif lagi kedepannya,"-batin yunaa sambil menatap langit di pagi hari.

Tiba-tiba seseorang datang mengejutkannya.

"Aku merasa bahagia menjadi langit karena di pandang dengan penuh kasih sayang oleh mu."-ucapnya Suho sambil berjalan menghampiri yunaa

"Suho, kenapa kau bisa di sini?"

"Apa aku harus mengulangi perkataan ku, jika ini adalah tempat umum siapapun boleh datang mengunjunginya."

"Ya kau benar."

"Kau selalu seperti itu jika bertemu dengan ku?"-ucapnya Suho lalu mulai menduduki tubuhnya di samping yunaa

"Aku merasa sangat aneh kenapa kau selalu mengetahui keberadaan ku."

"Semuanya tentang mu tidak ada yang tidak ku ketahui terkecuali isi hati mu."

"Kenapa kau terus memandangi langit, ada apa dengan langit?"

"Sewaktu kecil kakek ku selalu berpesan jika suatu hari nanti aku sedang dalam hati yang kacau aku harus datang memandangi langit."

"Kenapa seperti itu?"

"Karena langit melambangkan air, ia selalu menjadi penenang di setiap masalah apapun, aku percaya tidak ada api yang tidak padam dengan air, begitu pun masalah, setiap masalah yang aku alami aku merasa tenang ketika aku melihat langit biru yang penuh dengan awan, di sana lah aku merasa ada kedamaian ataupun ketenangan yang tidak bisa aku ceritakan kepada siapapun."

"Jika aku sedang merindukan seseorang apa aku bisa memandangi langit?"

"Tentu saja, kau akan merasakan orang itu berada di dekat mu, walau nyatanya kau tidak tau di mana keberadaannya."

Marriage In ObsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang