bonchap 02

270 33 36
                                    

bonus chapter 02;KITA, MASIH BERSAMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bonus chapter 02;
KITA, MASIH BERSAMA

. 💫 .


Ryuzna menatap atmosfer luar melalui jendela kaca. Daratan pulau Jawa terhampar luas didepan mata. Sudah 2 tahun terakhir Ryuzna sama sekali belum menginjakkan kaki disana. Dan sekarang, saatnya Ryuzna pulang, walaupun hanya untuk sementara.

Setelah menyelesaikan studinya di ilmu teknik dan teknologi, Ryuzna mengambil Magister robotika di negara yang sama. Sudah lebih dari satu tahun Ryuzna mengadu nasib di negeri orang. Bekerja disebuah perusahaan peranti lunak pemroduksi robot humanoid yang sebelumnya tidak pernah ia duga akan menginjakkan kaki disana.

Ryuzna menoleh ke kiri ketika telapak tangannya terasa digenggam oleh seseorang. Ryuzna mengulas senyum manisnya.

"I love you."

Ryuzna mengangguk mengiyakan, tangan kanannya menepuk-nepuk telapak tangan si lawan bicara. "Bagaimana perasaanmu?"

"Sangat senang."

"Haha," Ryuzna tertawa pelan. Tidak sia-sia ia mengajarkan bahasa Indonesia kepada sang kekasih. Lelaki berkebangsaan Singapura dan ber-ras Tionghoa itu berhasil mengetuk pintu hati Ryuzna. Berawal dari teman sekelas, sekelompok dan teman menjadi kemana-mana. Banyak waktu yang sudah mereka lalui bersama. Dan Ryuzna, 'nyaman' dibuatnya.

Tidak membutuhkan waktu lama. Sepasang kekasih itu telah menginjakkan kakinya diatas tanah, keduanya masih setia melempar senyuman. Didepan sana, terlihat kedua orang tua Ryuzna yang berdiri diantara orang-orang yang berjajar. Ryuzna menarik sang kekasih -yang sedang menggeret koper besar- untuk mempercepat langkah, menghampiri papa dan mama yang sudah merentangkan kedua tangannya.

"Papaaa Mamaaa ... kangeeen banget! Kabar baik, kan?" Tanpa ragu, Ryuzna memeluk kedua orangtuanya sekaligus. Mama mengelus rambut panjang putrinya dengan sayang.

"Mama juga kangen. Puji Tuhan, kabar baik. Bagaimana perjalanan kalian tadi?"

"Menyenangkan," gumam Ryuzna.

Dua detik kemudian, Ryuzna melepaskan pelukan itu dan mengalungkan tangan kanannya di lengan kiri sang kekasih. "Ko,"

"Selamat sore, papa mama," sapanya dengan aksen asing. Bersalaman dan mencium telapak tangan ala Indonesia.

"Kemampuan bahasa Indonesia mu meningkat," puji papa.

Lelaki bernama lengkap Li Xiaohui itu tersenyum lebar dan merangkul pundak Ryuzna. "Bahasa Indonesia cukup mudah dipahami karena mirip dengan bahasa Melayu, and all thanks to Ryuzna."

Ryuzna mencubit pinggang lelaki itu sembari tertawa, "Baru juga dipuji-puji."

----->>o<<-----

Tak Sanggup Melupa #TerlanjurMencintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang