04. Si Murid Baru

230 42 17
                                    

Jam digital yang disimpan diatas meja itu sudah menunjukkan pukul 06

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam digital yang disimpan diatas meja itu sudah menunjukkan pukul 06.37, sedangkan gadis yang biasa dipanggil Ryuzna masih menyisir rambut pendeknya yang sudah mulai mengering akibat hair dryer.

Haha, Ryuzna memang selalu santai setiap pagi.

Setelah selesai menyisir rambut, Ryuzna memasang dasi sembari berjalan menuju balkon kamarnya, melihat suasana dibawah sana seperti apa. "Anjir, udah banyak yang berangkat." Iya, rumahnya ada di jalan yang sama dengan sekolah. Jadi dengan gampangnya Ryuzna mengetahui ini saatnya berangkat ke sekolah atau belum.

Ryuzna kembali masuk sembari mengambil tasnya yang ada di kursi belajar. Sekali lagi, ia melihat pantulan dirinya didepan cermin.

Sudah oke. Ia tersenyum manis, cantik juga ternyata.

"Selamat pagi papa, mama."

"Selamat pagi sayang," Jawab orangtuanya bersamaan. "Sarapan nggak?" Tanya mama.

"Nggak ma, eneg. Ryuzna berangkat langsung ya?" Ryuzna mencium tangan kanan kedua orangtuanya.

"Hari Senin kok berangkat mepet," ucap papanya.

Sedangkan Ryuzna hanya meringis, menampilkan deretan giginya yang rapi.

"Ppai ppai~" Ryuzna melayangkan flying kiss ke kedua orangtuanya. Huhf, Ryuzna terlihat manis dan kalem dihadapan mereka.

"Hati-hati."

Kemudian Ryuzna berjalan santai keluar rumah dan menuju garasi, mengambil sepeda kesayangannya.

Ngomong-ngomong, setiap pagi Ryuzna tidak pernah sarapan. Bukan diet atau apapun, tapi melihat masakan pagi selalu membuatnya merasa eneg. Dan berakhirlah ia sarapannya diatas jam sembilan. Jangan merasa aneh, itu hal biasa bagi Ryuzna.

-oOo-

SMA Gemintang Bangsa

Begitu yang tertulis diatas papan plang gerbang sekolah. Tempat pendidikan yang sudah satu tahun ini ditempati Ryuzna untuk menimba ilmu. Kakinya melangkah pasti ketika memasuki gerbang. Untung saja rumahnya dekat, kalau tidak ia bisa telat.

Sebenarnya ada yang kurang hari ini. Bryan, iya si Bryan Mozarella. Hari ini ia belum bisa masuk sebagai hari pertama di sekolah. Mungkin besok atau lusa. Entahlah kenapa, Ryuzna juga tidak tau.

Ryuzna masuk diruang kelasnya yang sudah ramai. Menghampiri kawan sebangku sekaligus sahabat dekatnya itu, Inara Nadira Amila. Atau yang biasa disapa Nara.

Gadis cantik berambut panjang itu sedang menundukkan pandangannya menuju ponsel yang ia pegang. Ryuzna mendengus pelan, kemudian duduk disebelah Nara.

"Pagi Ra?"

"Eum, pagi juga." Jawabnya lesu. Sedangkan Ryuzna menaikkan salah satu alisnya. Ryuzna ingin sekali bertanya kenapa, pasalnya ini masih pagi dan Nara sudah galau? Tapi untuk saat ini sepertinya belum waktu yang tepat. Okay, Ryuzna akan menunggu sampai Nara bercerita sendiri tanpa paksaan.

Tak Sanggup Melupa #TerlanjurMencintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang