14. Obrolan Malam

172 43 37
                                    

Bryan membelalakkan matanya setelah membaca pengumuman singkat dari grup chat ekstrakurikuler yang diikutinya, musik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bryan membelalakkan matanya setelah membaca pengumuman singkat dari grup chat ekstrakurikuler yang diikutinya, musik.

Ia melirik Ryuzna disebelah kirinya yang sedang menulis.

Kalo gue kumpulan, ntar Azel pulangnya bareng siapa? Tanyanya dalam hati. Pasalnya, pagi ini mereka berdua ke sekolah boncengan naik motor, ban sepeda Bryan lagi bocor.

"Zel?" panggil Bryan.

"Hmm?" sahut Ryuzna tanpa menoleh. Posisinya terlalu nyaman; topang dagu.

"Gue ada kumpulan nih nanti pulang sekolah, gimana? Lo nungguin gue?"

Ryuzna tampak berpikir, "Eum, iya deh gue tunggu. Masak lo tega biarin gue jalan kaki sendiri?" tanyanya dengan nada jenaka.

"Tega! Aku jijik sama masㅡ"

"Heh, lo jangan bikin gue terngiang sound itu lagi njir!" Ryuzna memotong ucapan Bryan.

"Mipan zuzuzuㅡ aw! Jangan nyubit kenapa sih? kebiasaan."

"Bisa diem nggak?!"

ting

Ponsel Ryuzna berbunyi, tanda ada notifikasi masuk. Berkat notifikasi itu, perdebatan kecil itu terhenti.

"Siapa?"

"Chandra. Bry, nanti gue pulang duluan aja, ya? Bareng Chandra."

"Gitu? Oke," jawab Bryan agak malas.

-oOo-

"Chandra!" Ryuzna melambaikan tangannya ketika melihat Chandra diseberang jalan. Duduk diatas tunggangan kebanggaannya.

Ryuzna menoleh melihat sisi kanan dan kiri, kemudian menyebrang jalan, menghampiri laki-laki berambut hitam legam itu.

"Udah nunggu lama?"

Chandra menggeleng, "Baru sampek. Jalan-jalan?"

Ryuzna mengangguk, "Boleh, tapi jangan lama-lama."

"Siap. Nih," Chandra menyodorkan helm bogo kepada Ryuzna.

Ryuzna menerimanya dan terkekeh, "Gue pake helm bogo? Cewek banget, Chan."

Chandra ikut terkekeh, "Iya ya, salah bawa helm gue. Btw, ini punya adek sepupu," Chandra meminta kembali helm itu, merapikan anak rambut Ryuzna dan memasangkan helm itu diatas kepala Ryuzna, "Tapi lucu, kok."

Ryuzna tersenyum tipis, "Makasih."

"Ayo, katanya nggak lama-lama."

Mereka duduk diatas motor berdua, membelah jalan raya kota Jakarta dengan kecepatan sedang.

Tujuan mereka adalah Starbucks.

Tak Sanggup Melupa #TerlanjurMencintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang