Akankah?

487 45 2
                                    


"Pagi Rey" sapaku tiba-tiba pada sosok di depanku ini. Dia tidak membalas, justru menatapku aneh lalu memegang dahiku.

"Nggak panas. Tumben kamu udah berangkat"

"Hari ini aku ada misi" Rey hanya menaikkan alisnya sebelah, tidak berniat menanggapi.

Aku mengeluh pelan. Rey memang begitu. Tidak tahu sopan santun dan budi baik untuk sekedar membalas kecerewetanku. Tidak bisa sekali saja membuatku senang.

Aku tahu, mencintai manusia dingin sepertinya adalah neraka paling nyata yang pernah ku rasakan. Tidak mudah membuat senyum yang harus ku tampilkan sepanjang di depannya, namun ia terus saja meruntuhkanku dengan acuhnya.

"Harusnya kamu nanya apa misiku"
"Aku nggak kepo"
"Kamu harus kepo"
"Kenapa harus?"
"Karena misiku adalah menjadi orang pertama yang menyapamu." Rey diam. Memandangku datar.

Baik. Aku memang tidak sadar bahwa apapun usaha yang kulakukan, jawaban akhirnya selalu gagal. Entah bagaimana aku harus berjalan, berjuang dan bertahan. Itu semua menjadi masalahku.

"Udah nyapa kan? Yaudah aku mau ke kelas" Ia beranjak dari hadapanku, langkahnya semakin ringan seiring semakin jauhnya jarak yang tercipta.

Ku pandangi punggung itu. Punggung seseorang yang sampai saat ini tidak pernah membalas perasaanku.

Walau aku mengetahuinya, walaupun dia dengan jelas mengatakannya, aku tetap tidak beranjak, tidak pergi atau sekedar memberi jarak. Aku justru terus berdekat, berusaha terus berada di sekelilingnya. Hanya agar dia tahu bahwa aku ada dan rasaku ini nyata.

Aku tidak mau paham? Tidak, aku paham.

Aku sangat paham bahwa mencintainya seperti memupuk luka untuk cadangan hari berikutnya. Tapi, aku tetap tidak bisa berhenti, setidaknya untuk saat ini dan entah sampai kapan nanti.

"Rey. Akankah suatu saat batu karang kokohmu itu terkikis dengan air laut yang tidak berarti ini?"

•••••

Pernah mencintai cowo dingin seperti Rey? Bagaimana rasanya? Menyakitkan? Atau tertantang?

Em memang ada ada ya perasaan. Hadirnya tidak selalu pada tempat yang memberikan banyak kebahagiaan. Tapi gapapa, memang itu kan yang namanya kehidupan?

Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen kalian untuk manusia paling menyakitkan seperti Rey. Siapa tau, dia bisa luluh kalau kalian membantu Ra sedikit saja.

Have a nice day❤

Untuk Rey. | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang