Hai, Rey. Apa kabar? Baik ya pasti.
Eumm. Sudah berapa lama ya kira kira. Awal mula perasaanku tumbuh hingga kini keberadaannya masih saja sebatas ada yang tidak kamu balas dengan sungguh. Entahlah, apakah sudah selama itu hingga aku sudah lupa kapan terakhir kali aku merasa bahwa memiliki perasaan untukmu itu hal yang tidak biasa.
Ah, yasudah. Sepertinya aku terlalu banyak mengeluh ketika mencintaimu, padahal aku sendiri yang memilih pilihan itu.
Oh ya. Sebenarnya aku hanya iseng menulis surat ini untukmu. Kenapa tidak chat saja? Karena aku nggak mau tahu balasanmu ataupun centang dua biru yang tidak ada balasan lagi. Kalau begini kan lebih mudah, anggap saja kamu memang malas menulis surat atau tulisanmu jelek, jadi kamu tidak percaya diri untuk membalas surat untukku. Jadi, hatiku juga sedikit lebih baik untuk sementara waktu.
Kamu tahu? Kemarin aku mampir tukang siomay dekat smp langganan kita dulu, dia nanyain kamu. Katanya kenapa aku sendiri, tidak bersama penjagaku yang galak itu lagi. Aku hanya tertawa dan bilang kalau kamu akan mampir kapan-kapan.
Jadi, bagaimana kalau kita kesana akhir minggu ini, berdua saja, ya? Kamu mau ya? Kalau bukan untukku, setidaknya untuk tukang siomay yang merindukanmu, masa kamu gamau.
Sudah dulu suratnya ya, jangan panjang-panjang, kasihan kamu yang harus membaca terlalu banyak kecerewetanku. Kalau ada waktu, besok aku tulis surat untukmu lagi.
Ingat, minggu ini, aku tunggu di depan rumah, kamu tahu rumahku kan? Jangan telat ya, apalagi nggak datang, soalnya aku bakal nungguin kamu sampai kamu datang.
Yasudah, begitu saja.
Aku mencintaimu, itu saja.Dari Ra,
Untuk Rey.
•••••
Apa perasaan yang paling menyakitkan dari mencintai sendirian?
Sadar bahwa perasaan kita hanya milik kita sendiri. Tidak akan menjadi miliknya juga.Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komen kalian untuk manusia paling menyakitkan seperti Rey. Siapa tau, dia bisa luluh kalau kalian membantu Ra sedikit saja.
Have a nice day❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Rey. | Na Jaemin
Dla nastolatkówUntuk senja yang tidak pernah bisa ku bawa pulang. "Senjanya indah, ya?" "Iya. Terlalu indah sampai aku ingin memilikinya" "Mustahil. Dia milik semua orang. Kamu nggak akan bisa milikin dia" "Iya. Sepertimu kan?" Terlalu menyedihkan ketika harus men...